TEKNOLOGI REPRODUKSI PADA HEWAN
Selamat datang di blog aku.
TEKNOLOGI REPRODUKSI PADA HEWAN
a.
Inseminasi Buatan
(Kawin Suntik)
Inseminasi Buatan
|
Inseminasi buatan adalah cara untuk
memasukkan sperma hewan jantan ke dalam organ reproduksi betina dengan
menggunakan alat tertentu. Nama lain dari inseminasi buatan ini adalah kawin
suntik. Tujuan dilakukannya inseminasi buatan ini adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan kualitas keturunan.
2) Memudahkan pengaturan proses perkawinan.
3) Menghindari kelangkaan hewan jantan yang termasuk bibit unggul.
4) Meningkatkan tingkat reproduksi hewan.
2) Memudahkan pengaturan proses perkawinan.
3) Menghindari kelangkaan hewan jantan yang termasuk bibit unggul.
4) Meningkatkan tingkat reproduksi hewan.
Penjelasan:
1. Teknik memasukkan sperma kedalam alat kelamin
betina dengan alat serupa suntikan.
2. Tujuan: untuk memperoleh bibit unggul dengan biaya murah,
sebab hewan jantan yang memiliki sifat unggul hanya diambil spermanya, jadi
hanya beli sperma dan tidak perlu beli induk pejantan.
3. Contoh: kawin suntik sapi betina lokal dengan sapi jantan
unggul berbadan gemuk dan besar dari australia.
b.
Bayi Tabung (Fertilisasi
in Fitro)
Ilustrasi Bayi Tabung
|
Tidak semua pasangan suami istri mampu
menghasilkan keturunan. Penyebabnya dapat berbagai hal mulai masalah ovulasi,
tersumbatnya tuba falopii, dan jumlah sperma terlalu sedikit. Dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, sebagian masalah itu telah ada jalan
keluarnya. Bayi tabung merupakan salah satu jalan keluar untuk memecahkan
masalah ketidaksuburan (infertilitas). Tetapi cara ini akan menghabiskan biaya
yang mahal. Bayi tabung mulai populer pada tahun 1978, dengan tes pertama di
dunia.
Sperma dan telur berasal dari pasangan
yang ingin melakukan program bayi tabung. Di beberapa negara sel telur dan
sperma disediakan oleh lembaga tertentu dan orang yang memiliki uang dapat
memilih calon ibu atau ayah dari bayi yang ingin dilahirkan. Empat langkah dasar
dari program bayi tabung adalah sebagai berikut.
1) Menggunakan obat untuk membuat folikel
menjadi banyak di dalam ovarium. Seperti kamu ketahui bahwa ovarium yang normal
hanya menghasilkan satu sel telur setiap bulannya. Jika folikel yang berkembang
dalam ovarium lebih banyak, maka sel telur yang dihasilkan juga lebih banyak.
2)
Memantau
perkembangan folikel dengan ultrasonografi untuk mengetahui perkembangan telur
dalam ovarium dan lapisan uterus. Setelah folikel dan lapisan uterus matang,
baru hormon HCG (Human Chorionik Gonadotropin) diberikan sebagai pemicu.
3)
Setelah
36 jam dari pemberian pemicu, kondisi telur dipantau kembali dengan
ultrasonografi.
4) Spesimen sperma disiapkan dan dicuci
terlebih dahulu. Setelah dicuci kemudian sperma ditempatkan dengan sel telur
dan disimpan dalam inkubator selama 18 jam. Setelah 18 jam akan dilihat normal
atau tidaknya fertilisasi di bawah mikroskop. Jika normal akan disimpan pada
inkubator sampai embrio menjadi multiseluler.
Tahap berikutnya adalah memindahkan
embrio ke dalam uterus. Jumlah embrio yang dipindahkan dapat lebih dari satu.
Meskipun memungkinkan lebih dari satu embrio yang ditempatkan di rahim, tetapi
tergantung kondisi rahimnya.
Penjelasan:
1.
Mempertemukan sel sperma
dan sel telur diluar tubuh induk betina, tempat mempertemukan menggunakan
"tabung", bila terjadi fertilisasi/pembuahan maka terbentuklah
Zigot.
2.
Zigot dipindah kedalam
rahim tubuh induk betina, maka akan tumbuh dan berkembang dan siap lahir.
3.
Contoh: upaya
pengembangbiakan harimau jawa, komodo, dan membantu suami istri yang kesulitan
memperoleh keturunan.
c.
Kloning
(Pengklonaan)
Kloning
|
c. Kloning
Kloning adalah teknik atau metode reproduksi
secara aseksual yang menggunakan sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Klon
atau keturunan yang dihasilkan memiliki kesamaan gen dengan induknya. Para
ilmuwan awalnya melakukan teknik kloning pada katak dan salamander awal tahun
50-an. Pada tahun 1996, seorang ilmuwan sains Inggris, Ian Wilmut menggunakan
prosedur yang sama untuk mengkloning domba, nama domba itu adalah Dolly.
Sejak
Dolly berhasil dikloning, ilmuwan dari berbagai penjuru dunia mencoba melakukan
kloning terhadap hewan lain dengan teknik yang sama. Dewey adalah rusa ekor
putih pertama hasil kloning di Universitas Texas. Dewey adalah seekor rusa
berekor putih Odocoileus virginianus. Rusa ini merupakan rusa kloning pertama
di dunia. Rusa tersebut berkembang normal dan saat muda minum susu dari botol.
Sebagai bahan kloning, diambil dari sel-sel kulit rusa jantan. Para peneliti
mengambil inti sel kemudian memasukkannya dalam rahim seekor rusa betina.
Keberhasilan kloning ini diharapkan dapat menghindarkan rusa jenis ini dari
ancaman kepunahan.
Kuda
pertama hasil kloning diberi nama Prometea. Prometea dilahirkan oleh induk yang
sekaligus juga donor DNA-nya. Prometea dikloning dari sel kulit induknya,
seekor kuda pekerja kecil jenis haflinger. Nukleus dari sel kulit itu kemudian
ditanam pada sel telur kuda lain yang sudah dibuang nukleusnya. Sel yang mulai
membelah kemudian dikembalikan ke rahim induknya.
Selain
rusa dan kuda, kloning juga dicobakan pada anjing. Suatu tim yang beranggotakan
11 orang berhasil mengkloning anjing untuk pertama kalinya. Drh Yuda Heru
Fibrianto adalah salah satu anggota tim yang berasal dari Indonesia. Proyek
kloning ini membutuhkan waktu selama 2 tahun 8 bulan. Proses kloning anjing
adalah sebagai berikut.
1)
Membuat
biakan sel dari kulit anjing yang akan dipakai sebagai donor sel. Kulit anjing
diambil sedikit dan dibiakkan dalam cawan petri. Setelah berkembang disimpan
dalam suhu 150°C.
2)
Persiapan
mengambil sel telur dari anjing yang sudah diovulasikan dengan cara melihat
keadaan sel-sel vagina dan kadar hormon progesteron dalam darah.
3)
Melakukan
kloning pada sel telur, dengan cara menghilangkan inti dari sel telur tersebut
dan diganti dengan satu sel yang telah dibiakkan dari sel donor.
4)
Menyatukan
sel yang berasal dari kulit dengan sel telur yang telah hilang intinya dengan
listrik sebesar 3 – 3,5 kV/cm di dalam plat dari baja putih yang sejajar dan
dalam media manitol.
5)
Implantasi
yaitu memasukkan sel telur yang telah bersatu ke dalam rahim anjing lain dengan
cara operasi.
6)
Pemeriksaan
kehamilan dengan ultrasonografi (USG) 22 hari kemudian. Guna memastikan
terjadinya kehamilan ditunggu lagi sampai hari ke-60.
Penjelasan:
1. Dilakukan dengan cara: sel telur dibuang intinya,
disatukan dengan inti sel yang berasal dari sel tubuh.
2. Termasuk perkembangbiakan vegetatif karena tidak
melibatkan sel sperma.
3. Contoh: domba dolly
Thank you 😊
ReplyDeleteThank youu😄
ReplyDelete