makalah PERJALANAN Study Tour
Selamat datang di blog aku.
PERJALANAN Study
Tour
LAMPUNG-PALEMBANG (Transit)
(Karya Tulis Ilmiah)
Karya tulis ini di susun sebagai salah satu syarat
untuk dapat mengikuti
UAS/UAN Tahun Ajaran 2014 / 2015
DI SUSUN OLEH :
Nama : XXXX
NIS : 1600
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS PENDIDIKAN KOTA METRO
SMA NEGERI 5 METRO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis
yang berjudul Perjalanan Study Tour Lampung-Palembang
(Transit) ini dapat diselesaikan sesuai rencana
Karya tulis sederhana ini kami susun
dalam rangka memenuhi tugas. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis
memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs.Hanwar Priyo
Handoko selaku Kepala SMA Negeri 5 Metro
yang telah mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,
2.
Bapak Suratman,
S.Pd. selaku guru pembimbing dalam menyelesaikan karya tulis ini,
3. Orang tua kami yang telah memberikan
dukungan dan bantuan material dalam pembuatan karya tulis ini, serta
4. Teman-teman kelas XI IPS dan pihak
lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut mendukung kami dan
memberi motivasi kepada kami.
Tiada gading yang tak retak, begitu
pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga
bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat
dengan lebih baik lagi.
Semoga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study
Tour Lampung-Palembang (Transit) memberikan manfaat bagi masyarakat
pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan
harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
Metro, Mei 2015
Penulis
MOTTO
Y ‘’Kita akan menyesal bila mimpi yang kita kejar akhirnya gagal, tapi kita akan lebih menyesal bila kita tidak mencoba untuk mengejarnya !’’ (Takagi Akito – Bakuman)
Y ‘’Genius Dilahirkan, Bukan Dibeli!’’ (Oscar Wilde)
Y ‘’Saya selalu berkembang atas dorongan orang lain.’’ (John F. Kennedy)
Y ‘’Tak ada orang yang senang dengan kekalahan.
Aku merasa dongkol kalau kalah.
Tapi, bagiku kekalahan dan luka bukanlah akhir dari segalanya!’’
Aku merasa dongkol kalau kalah.
Tapi, bagiku kekalahan dan luka bukanlah akhir dari segalanya!’’
(Amu Hinamori)
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan
Masalah
1.4 Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kesenian dan Budaya Sebagai Ciri Khas Kepribadian
Bangsa Indonesia
2.2
Objek wisata faktor pndukung dan faktor penghambat
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1 Waktu
Pelaksanaan
3.2 Lokasi
Kunjungan
3.3 Teknik
Pengumpulan Data
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Monograph
Provinsi (Informasi Singkat Provinsi)
4.2 Prospect
And Cultural Treasures
4.3 Tourism
Sites (Tempat Kunjungan Wisata)
4.4 Kendala
Wisata Sumatera Selatan
4.5 Strength
And Weakness
BAB V PENUTUP
5.1 Kesan
5.2 Pesan
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya wisata adalah
kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa/i
serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata dilaksanakan, siswa/i
diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini
merupakan tugas bagi semua siswa/i kelas XI IPS SMAN 5 Metro. Dalam penyusunan
karya tulis ini, siswa/i diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan
pengalaman yang diperoleh selama menjalankan kunjungan (17 Februari 2015).
Pengalaman dan pengetahuan
selama mengikuti kunjungan ke Makam Raja-Raja di Siguntang, Benteng Kuto Besak,
UNSRI (Universitas Sriwijaya), dan Jembatan Ampera Palembang diharapkan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari–hari. Dalam laporan karya tulis ini membahas
tentang beberapa objek wisata yang ada di Kota Palembang.
1.2 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai
dalam pembutan laporan ini adalah sebagai berikut;
1.
Menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah
2.
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa/i
3.
Untuk mengembangkan potensi, etika, estetika,
dan praktika
4.
Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air
5.
Mensyukuri keindahan alam
6.
Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
di dapat sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari
7.
Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah
pengetahuan mengenai seputar objek wisata
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang serta tujuan
diatas, maka dapat kita simpulkan berbagai rumusan masalah, yaitu :
–
Bagaimana sejarah singkat provinsi Sumatera
Selatan (Palembang)?
–
Apa sajakah tempat wisata yang ada di Sumatera
Selatan (Palembang)?
–
Bagaimana kendala, kelebihan, kekurangan
Wisata di provinsi Sumatera Selatan (Palembang)?
1.4 MANFAAT
Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian antara lain :
1. Sebanyak-banyaknya kami mengumpulkan
data, secara langsung dan terperinci dari tiap-tiap objek wisata yang
dikunjungi.
2.
Kami mendapatkan pengetahuan yang praktis yang dijadikan sebagai landasan untuk mengembangkan intelektual dimasa yang akan datang.
3.
Menghilangkan Verbalisme antara teori dan praktek .
4.
Memperluas cakrawala bagi kami mengenai objek-objek wisata tersebut
5. Menambah wawasan dan mengetahui secara dalam mengenai budaya,
sejarah,
lingkungan, serta karya seni dan sebagainya .
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Kesenian dan Budaya Sebagai Ciri Khas Kepribadian Bangsa Indonesia
Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa dan agama yang
berbeda, suku jawa adalah group etnis terbesar dan masih banyak suku dengan
adat dan budaya yang berbeda. Palembang adalah bagian dari etnis yang ada di
Indonesia dan berada di sebelah Selatan Pulau Sumatra.
Semboyan Nasional Indonesia adalah “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu), berarti
keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah
yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat
keanekaragaman hayati terbesar yang dipersatukan dalam satu negara yaitu
Indonesia.
2.2 Objek wisata faktor pndukung dan faktor penghambat
Banyak keunggulan yang dimiliki
kawasan wisata selekta, yang dapat dikembangkan untuk menjadi sebagai daya
tarik wisata, namun sampai sekarang pengembangan kawasan wisata ini masih belum
dilakukan secara optimal sehingga masih perlu ditingkatkan pengunjung untuk
menuju kawasan wisata ini.
Tujuan utama dalam penelitian ini
adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kawasan wisata ini lebih
berkembang, penggalian informasi dilakukan dengan study literatus dan juga
dilakukan wawancara dan observasi lapangan untuk mendapatkan faktor-faktor yang
menjelaskan bahwa kegiatan wisata perlu dikembangkan.
Faktor-faktor pendukung
meliputi kebijakan yang mendukung, aksesibilitas yang mendukung,
ketersediaan sarana penunjang kegiatan wisata yang optimal, pemasukan dari
retribusi kegiatan wisata.
Sedangkan faktor penghambat antara lain atraksi wisata yang
kurang didukung dengan event-event, promosi lawasan yang masih kurang optimal,
peningkatan daya tarik alami kawasan dan peran serta masyarakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Study Tour ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Selasa-Kamis/17-19,
Februari 2015
3.2 LOKASI KUNJUNGAN
1.
Makam Raja-raja di Suguntang
2.
Benteng Kuto Besak
3.
UNSRI (Universitas Sriwijaya)
4.
Jembatan Ampera
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
- Metode Wawancara
Data dapat
diperoleh dari mendengarkan penjelasan dari pemandu tentang objek wisata yang
kami kunjungi dan kami mewawancarai pemandu wisata tersebut.
- Metode Observasi / Pengamatan
Metode
pengamatan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan.
- Metode Kaji Pustaka
Kami juga
memanfaatkan brosur-brosur, buku panduan, dan membuka situs-situs tentang objek
wisata yang ada di internet sebagai pelengkap bahan.
- Metode Dokumentasi
Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami kunjungi.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 MONOGRAPH PROVINSI (INFORMASI SINGKAT
PROVINSI)
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan
Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan
pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan erjaya terbesar dan
terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di
Benua Afrika.
Sejak abad ke-13 sampai
abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah
ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari
Mancanegara terutama dari negeri China.
Pada awal abad ke-15
berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme
Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih erjaya, kerajaan Sriwijaya juga
menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan. Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang
ditemukan pada 1926 menyebutkan, pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan
pada tanggal 17 Juni 683 Masehi. Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi
Kota Palembang yang diperingati setiap tahunnya.
Sumatera Selatan
adalah salah satu provinsi Indonesia
yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera.
Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi
Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di
utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di
timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di
barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas
alam
dan batu bara. Selain itu ibu kota
provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena
menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi
ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau
Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah
menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan
masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model,
tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.
4.2 PROSPECT AND CULTURAL TREASURES
Sumatra Selatan memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi dan
beraneka ragam, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Sumsel memiliki obyek
wisata berupa gunung-gunung dengan flora dan fauna yang beragam, seperti Taman
Nasional Kerinci Seblat (TNKS); sungai, danau, garis pantai yang sangat
panjang. Anda daapt berkeliling mengunjungi Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau
Kemaro, Danau Ranau, dan Kota Pagaralam. Di sini pula tersaji aneka ragam
tradisi serta budaya yang unik dan menarik.
Wisata alamnya adalah Danau
Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Panorama
pantainya antara lain pantai Parai Tenggini, pantai Matras di Pulau Bangka, dan
pantai Pasir Padi di Pulau Belitung. Panorama air terjun terdapat di Kabupaten
Muara Enim dan Lahat. Wisata budayanya meliputi Bukit Serelo, Gunung Dempo,
Rumah Limas, pemukiman suku terasing Anak Dalam dan Kubu. Wisata sejarahnya
antara lain situs Sri Wijaya berupa batu purbakala, patung kuno, dan museum di
Palembang, kompleks Pemakaman di Bukit Siguntang serta Benteng Kuto Besak.
Masyarakat sumatera selatan
dikenal dengan sifat suka berterus terang dan suka berkawan. Mereka memiliki
keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan
kemampuannya.
Di provinsi yang amat
sangat terkenal dengan kain songket dan kain pelanginya ini terdapat 12 jenis
bahasa daerah dan delapan suku, di antaranya dominan adalah Suku Palembang,
Suku Komering, Suku Ranau, dan Suku Semendo. Untuk menjaga keragaman ini tetap
berada dalam harmoni, pemerintah ocal membuat peraturan daerah yang bertujuan
untuk mengelola kebudayaan yang ada. Peraturan ini mencakup pemeliharaan
bahasa, sastra serta aksara daerah, pemeliharann kesenian, pengelolaan
kepurbakalaan kesejarahan serta nilai tradisional dan museum. Pariwisata
Sumatera Selatan bahkan dalam koridor peraturan daerah in, agar pariwisata di
sana tetap berbasis kebudayaan Sumatera Selatan di satu sisi dan bernilai
ekonomi tinggi di sisi yang lain.
Salah satu contoh dari
hasil kreasi masyarakat sumatera selatan yang paling terkenal adalah kain
songket yang terbuat dari sutra dikombinasikan dengan benang emas yang mampu
memikat kolektor pakaian tradisional karena desainnya yang kaya dan elegan.
Songket juga dapat menjadi oleh-oleh yang bagus, meskipun harga songket cukup
mahal terutama yang dibuat langsung secara tradisional.
Selain itu sumatera selatan
juga terkenal dengan ukiran kayu bermotifnya yang dipengaruhi oleh desain Cina
dan Budha. Ukiran-ukiran kayu yang terdapat di mebel tersebut didominasi oleh
dekorasi berbentuk bunga melati dan teratai.
4.3
TOURISM SITES (TEMPAT
KUNJUNGAN WISATA)
Dunia Wisata
Indonesia memang sangat mempesona sehingga menarik wisatawan asing
atau lokal yang suka pergi jalan-jalan. Sumatera Selatan merupakan salah
satu contoh tempat menarik untuk tujuan liburan keluarga.
Berikut ini adalah tempat
wisata yang kami kunjungi di Sumatera Selatan:
a) MAKAM RAJA SUGUNTANG
Perjalanan perdana ke Palembang, Sumetra Selatan
memberikan kesan sendiri bagiku. Ternyata Pesona Palembang memang tak habis
untuk dikupas. Salah satu pesonanya terletak pada wisata andalan Palembang,
“Bukit Siguntang” yang merupakan tempat keramat dan tempat ziarah makam Raja
dan Putri orang Palembang zaman dahulu. Konon Bukit Siguntang masih menyimpan
benda-benda peninggalan kerajaan Sriwijaya maka tak heran Situs Peninggalan
Sejarah Taman Bukit Siguntang menyimpan kekayaan bangsa yang belum di dapat dan
merupakan tempat suci bagi penganut Buddha. Lokasi Bukit Siguntang di Kelurahan
Bukit Lama, Kec.Ilir Barat, Palembang, Sumatera Selatan.
Bukit Siguntang merupakan tempat yang tertinggi di
Palembang dan biaya masuk ke Bukit Siguntang seharga Rp5000. Memasuki kawasan
Bukit Siguntang, maka kita akan disambut dengan suasana segar perbukitan karena
dikawasan Bukit Siguntang terdapat pepohonan rimbun yang begitu banyak. Di
Bukit Siguntang maka kita akan melihat makan Raja, Putri orang Palembang.
Tempat ini memang wisata makam, jadi agak negeri-negeri sedap. Tapi yang
paling unik di Bukit Siguntang ialah Tulisan Palawa Bahasa Sanskerta yang
terukir di relief dinding.
Ketika aku dan teman-teman menaiki tangga yang tak
seberapa, makam yang pertama kali kami lihat ialah Makam Panglima Tuan
Junjungan. Makam ini hanya dipagari dengan pagar besi persis di tengah jalan
menuju puncak Bukit Siguntang.
Tak jauh dari makam Panglima Tuan Junjungan, maka
terdapat 5 makam lainnya yaitu :
1.
Raja Sigentar Alam
2.
Pangeran Raja Batu Api
3.
Putri Rambut Selako
4.
Panglima Bagus Kuning
5.
Panglima Bagus Karang
Untuk makam Panglima Bagus Kuning berdekatan dengan
makam Panglima Bagus Karang.
Lalu aku dan Daboo mengunjungi makam Putri Kembang
Dadar yang paling populer diantara yang lain bahkan masih ada juru kunci makam
hingga saaat ini, sayangnya kami tidak bertemu dengan juru kunci Makam Putri
Kembang Dadar.
Wisata makam Bukit Siguntang memang kelihatan biasa saja
tapi memiliki sejuta kenangan yang penuh misteri.
b) BENTENG KUTO BESAK
Benteng Kuto Besak berdiri kokoh di ketinggian 10 meter
dimana dari sini Anda dapat menyaksikan kapal-kapal berlalu-lalang di Sungai
Musi.
Benteng ini adalah kebanggaan masyarakat Palembang karena
merupakan benteng terbesar dan satu-satunya yang terbuat dari batu sebagai
saksi perlawanan terhadap penjajah asing.
Dibangun pada abad ke 17, Kuto Besak
merupakan warisan Kesultanan Palembang Darussalam yang memerintah pada
1550-1823. Benteng ini memiliki panjang 288,75 m, lebar 183,75 m, tinggi 9,99 m
dan tebal 1,99 m, berfungsi sebagai pos pertahanan. Lokasi Benteng ini baik
secara politik dan geografis sangat strategis karena membentuk pulau sendiri,
berbatasan dengan sungai musi di sebelah selatan, sungai sekanank di sebelah
barat, sungai kapuran di sebelah utara dan sungai tengkuruk di sebelah timur.
Berdasarkan catatan sejarah di Balai
Arkeologi Kota Palembang, benteng ini pendiriannya memakan
waktu 17 tahun (1780-1797). Pembangunan Benteng Kuto Besak diprakarsai Sultan
Mahmud Badaruddin I yang memerintah 1724-1758. Konstruksinya dimulai pada 1780
selama era Sultan Mahmud Badaruddin. Benteng ini dimaksudkan sebagai sebuah
istana yang dibangun untuk menggantikan Keraton Kuto Lamo Tua atau Benteng Kuto
Lamo yang luasnya tidak cukup besar. Saat ini, Benteng Kuto Lamo digunakan
sebagai Museum
Sultan Mahmud Badarudin II. Benteng Kuto Besak akhirnya digunakan secara resmi
sebagai pusat pemerintahan Kesultanan dari 21 Februari 1797.
Tahun 1821 benteng ini diserbu oleh
tentara kolonial Belanda. Benteng Kuto Besak dirampas dan Sultan Mahmud
Badaruddin II dibuang ke Maluku. Kejadian ini menandai akhir dari era
Kesultanan Palembang. Tanda pendudukan Belanda terukir di Benteng Kuto Besak
dengan ukir gaya kolonial.
Benteng Kuto Besak adalah refleksi
dari masyarakat multi-etnis dari era Kesultanan Palembang Darussalam.
Pengawasan konstruksi dipercayakan kepada seorang supervisor Cina, sementara
para buruh bangunan asli Palembang dan Cina yang bekerja bergandengan tangan
dalam keharmonisan. Keharmonisan ini juga salah satu warisan yang diturunkan
sampai hari ini seperti digambarkan dalam banyak acara-acara di Kota Palembang
seperti di Cap Go Meh dan Imlek (Tahun Baru Cina).
Setiap sudut benteng diperkuat dengan bastion.
Bastion di sudut barat lebih besar dan mirip dengan benteng-benteng lain
di Indonesia sementara bastion lainnya bentuknya arsitekturnya unik dan tidak
mungkin ditemukan di tempat lain. Gerbang utama, yang disebut Lawang Kuto,
terletak di selatan menghadap ke Sungai Musi, sedangkan gerbang lainnya yang
disebut Lawang borotan terletak di sebelah barat dan timur, meskipun gerbang
barat saat ini satu-satunya yang masih berdiri.
Transportasi
Cara untuk sampai ke Benteng Kuto
Besak tidak menyulitkan. Anda bisa menggunakan taksi dan transportasi umum atau
angkot yang melewati benteng tersebut. Bus juga melewati kompleks bersejarah
ini begitu juga dengan Trans Musi.
Kegiatan
Sayangnya saat ini Benteng Kuto Besak
tertutup untuk umum karena digunakan sebagai pangkalan militer. Namun, benteng
indah ini tetap merupakan daya tarik. Saat matahari terbenam di sore hari,
lampu cahaya di sekitar benteng, menciptakan kilauan yang menyoroti
dinding-dinding benteng. Sebagai salah satu landmark sejarah, perjalanan ke
Palembang tidak akan lengkap tanpa kunjungan ke Benteng Kuto Besak.
Di luar benteng Anda bisa menyaksikan
berbagai kegiatan yang sesekali diadakan komunitas atau brand produk serta
kegiatan pemerintah Kota Palembang.
Akomodasi
Benteng kuto besak terletak di pusat
kota Palembang sehingga sangat mudah untuk menemukan akomodasi mulai dari hotel
berbintang hingga penginapan sederhana. Berikut ini beberapa referensi hotel
yang bisa Anda sambangi ketika berkunjung ke Palembang.
Kuliner
Ada banyak pilihan kuliner di kota ini
untuk Anda nikmati sambil merasakan nuansa dan menyaksikan keindahan Benteng
Kuto Besak dari Sungai Musi dan melihat pemandangan Jembatan
Ampera yang
megah dikala malam hari.
Riverside
Restaurant
di Komplek Benteng Kuto Besak menggunakan perahu tongkang yang disulap menjadi
sebuah restoran dua lantai. Anda dapat menikmati hilir mudik perahu nelayan
yang menghiasi pemandangan sekitar dan menambah santai saat makan siang.
Tersedia beragam seperti ikan gurame bakar, sapo tahu, kangkung hotplate,
dan banyak lagi. Menu unggulannya adalah udang bakar cabai saus boombaru.
Udangnya benar-benar manis dagingnya berukuran sedang dan berdaging empuk.
Dipadukan saus cabai yang pedas dan sedikit asam membuat cita rasa udang bakar
boom baru ini sangat lezat. Restoran ini berlokasi di tepian Sungai Musi
kebanggaan masyarakat Palembang.
c) UNSRI (Universitas Sriwijaya)
Universitas Sriwijaya (UNSRI) adalah Perguruan
Tinggi Negeri berada
di Kota Palembang dan di Kota Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera
Selatan, Indonesia, berdiri pada 29 Oktober 1960. Rektor pada tahun 2011-2015 adalah Prof.
Dr. Hj. Badia Perizade, M.B.A.
Jumlah Alumni Universitas Sriwijaya
sampai dengan wisuda ke-114 pada 16 Oktober 2014 sebanyak 96.634 orang Alumni
yang terdiri dari: S3 dan Spesialis S2 sebanyak 128 wisudawan, Program
Pascasarjana S2/SP1 sebanyak 4.830 wisudawan, Sarjana Strata I sebanyak 73.690
wisudawan serta Program Diploma D3 sebanyak 17.989 wisudawan. UNSRI termasuk
TOP 10 PTN di indonesia.
Ide untuk memiliki sebuah perguruan
tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan
dalam suatu kesempatan resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1952. Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi
kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakulteit Sumatera Selatan".
Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa
yang pertama akan didirikan adalah Fakultas Ekonomi. Untuk itu dibentuklah
"Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu
yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan
Perguruan Tinggi Sjakhjakirti".
Pembukaan Fakultet Ekonomi secara
resmi di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti ini dilakukan pada tanggal
31 Oktober 1953 dalam suatu acara yang dihadiri oleh Mr. Hadi, Sekretaris
Jenderal Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PPK), Drg. M. Isa
(Gubernur Sumatera Selatan), Letjen. TNI (Purn.) Bambang Utoyo (Panglima TT II
Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumatera Selatan).
Upaya melengkapi perguruan tinggi di
Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti dengan membentuk
Panitia Penyelenggaraan Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957,
bertepatan dengan perayaan Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah
fakultas tersebut dengan nama 'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".
Pengembangan kemudian dilanjutkan
dengan bantuan Penguasa Militer Teritorial II Sriwijaya yang memberikan bantuan
keuangan unuk mendirikan gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti
di Bukit Besar (kini Kampus Unsri Bukit Besar). Upacara peletakan batu
pertamanya dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1957.
Upaya selanjutnya adalah penegerian
perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh
masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain Kolonel Harun Sohar (Panglima selaku
Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan H.A.
Bastari (Gubernur),
hambatan yang masih ada untuk berdirinya universitas negeri di Palembang dapat
diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember 1959 menemui Menteri
PPK (Mr. Moh Yamin) berhasil memperoleh jaminan kesediaan pemerintah untuk
mengambil alih Perguruan Tinggi Sjakhjakirti menjadi suatu universitas negeri.
Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lembaran
Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang
peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara
penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Soekarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK
(Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden
Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa yang diangkat dengan Keputusan
Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal 29 Okober 1960.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan,
Unsri kemudian merencanakan penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah
ada, dengan membebaskan tanah seluas 712 hektare, di Indralaya, Kabupaten Ogan
Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru
ini dimulai pada tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB),
yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31
Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan H. Ramli Hasan Basri memberikan kuliah
perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Indralaya ini pada
tanggal 1 September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di Kampus Indralaya
dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan Januari 1995 dimana ditetapkan
bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari 1995 semua kegiatan administrasi dan
sebagian besar kegiatan akademik diselenggarakan di Kampus Indralaya. Peresmian
Kampus Unsri Indralaya yang sesungguhnya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret
1997 oleh Presiden Soeharto.
1)
PERKEMBANGAN UNSRI DI LUAR SUMSEL
Setelah Yayasan Pembina Perguruan
Tinggi Lampung (YPPTL) dibentuk, maka didirikanlah Fakultas Ekonomi, Hukum, dan
Sosial (FEHS). YPPTL ditugasi membina FEHS tersebut dan mengupayakan status
negeri. Jalan yang ditempuh adalah dengan bekerjasama dengan Universitas
Sriwijaya (Unsri) di Palembang. Berdasarkan keputusan Presiden Unsri
Nomor D-40-7-1961, tanggal 14 Februari 1961, terhitung sejak 1
Februari 1961, FEHS Lampung ditetapkan sebagai Fakultas Ekonomi Cabang
Unsri dan Fakultas Hukum Cabang Unsri berkedudukan di Telukbetung, Lampung.
Pada tanggal 23 September 1965, keluar Surat Keputusan Menteri
Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 195 tahun 1965, yang
meresmikan berdirinya Universitas Lampung sebagai universitas negeri di
Lampung. Keputusan PTIP tersebut dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI No. 73
tahun 1966. Sehingga dapat dikatakan bahwa FEB dan FH merupakan fakultas
tertua yang lahir bersamaan.
Lambang Universitas
Keterangan Lambang
Almamater Universitas Sriwijaya dalam bentuk Miniatur (Jaket Kuning).
Bunga Melati merupakan bunga suci
melambangkan kemurnian, keanggunan, keluhuran, wibawa dan kesetiaan pada
cita-cita. Pada lambang digambarkan lima mahkota bunga (corolla) dengan warna
kuning muda. Lima mahkota bunga melambangkan Pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa Indonesia, sedangkan warna kuning muda melambangkan warna Universitas.
Bunga Seruni sebagai lambang yang
paling tua ditemukan dalam sejarah Sriwijaya. Pada lambang digambarkan mahkota
bunga (corolla) dari bunga yang terpilin (marginal flower), berjumlah 31,
berwarna kuning emas yang terpilin. Jumlah 31 melambangkan tanggal lahir Unsri
pada tanggal 31 Oktober 1960 dan warna kuning emas melambangkan keagungan
Sriwijaya. Mahkota bunga yang terpilin ke kanan yang mengakibatkan ujung
kelopaknya mengarah ke kiri dimaksudkan bahwa Universitas ini berjalan seirama
dengan perputaran zaman.
Cahaya melambangkan ilmu pengetahuan,
yang menerangi jagad, menunjukan bahwa hanya dengan ILMU ketidaktahuan dapat
ditiadakan. Ilmu digambarkan dengan cahaya (nur) sebanyak 60 pancaran sinar
dengan 10 sinar besar, berarti bulan Oktober 1960.
Kata-kata "UNIVERSITAS
SRIWIJAYA" ditulis dengan huruf putih di atas dasar hitam yang melingkar
di dalam bunga seruni. Hitam melambangkan ketidaktahuan. Dengan adanya cahaya,
ketidaktahuan dapat ditiadakan, yang dilambangkan dengan huruf putih pada
kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA menandakan Unsri sebagai gudang ilmu.
Motto "ILMU ALAT PENGABDIAN"
ditulis dengan huruf berwarna emas di atas dasar hitam yang terletak dalam
selendang dibagian bawah lambang. Motto ini melambangkan bahwa manusia wajib
mengabdi kepada Tuhan, negara, bangsa, masyarakat, dan keluarga. Pengabdian
yang tidak disertai dengan ilmu pengetahuan tidaklah sempurna.
Makna Lambang
Unsri sebagai sebuah kebangaan milik
bangsa Indonesia yang berfalsafah hidup Pancasila selalu dengan penuh daya dan
dinamika meningkatkan ilmu pengetahuan guna memerangi ketidaktahuan yang
merupakan penghalang bagi masyarakat bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita
masyarakat adil dan makmur serta dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.
2)
PERINGKAT UNSRI
Universitas Sriwijaya meraih satu
prestasi lagi pada pemeringkatan perguruan tinggi dalam pemanfaatan TIK untuk
kegiatan pendidikan. Pada tanggal 1 Mei 2013 melalui acara Penganugerahan TeSCA
Award 2013 di Jakarta telah diumumkan hasil pemeringkatan perguruan tinggi yang
melaksanakan atau memanfaatkan TIK dalam kegiatan pendidikan di lingkungan
kampus, dan Universitas Sriwijaya meraih peringkat pertama untuk wilayah
Sumatera atau peringkat 14 nasional dengan nilai indeks 4,091 (skala 5,000).
Peningkatan prestasi ini cukup signifikan, mengingat pada tahun 2011
Universitas Sriwijaya menempati ranking 24 nasional dalam pemeringkatan TeSCA.
TeSCA merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR)
PT Telkom Indonesia dan diselenggarakan bekerjasama dengan Ditjen Pendidikan
Tinggi Kemdikbud, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom), Dewan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas), serta PT Tempo Inti
Media Tbk sebagai penyelenggara program. Program TeSCA bertujuan untuk
mendorong terjadinya percepatan dan peningkatan pemanfaatan TIK di perguruan
tinggi di Indonesia. Metode penghitungan dan pemeringkatan PT pada TeSCA
2012 menggunakan metode ZEN Smart Campus yang mencakup suprastruktur kampus,
infrastrutur teknologi, profil pemangku kepentingan, ragam pemanfaatan
aplikasi. Selain itu, penilaian juga memperhitungkan strategi pendidikan
nasional, dampak dan manfaat penerapan teknologi, komunitas eksternal, riset,
e-Green (TIK ramah lingkungan), dan inovasi (pendidikan). (*PS)
-
PERINGKAT
TERBARU SAMPAI SEKARANG
Ini dia daftar peringkat 1-50 PTN yang
ada di Indonesia peringkat pertama berhasil diraih oleh ITB yang disusul oleh
UGM pada peringkat kedua. sedangkan UNSRI berada pada
peringkat yang ke sembilan. Selangkapnya Perguruan Tinggi di Indonesia yang
masuk ke dalam 50 Universitas Terbaik adalah sebagai berkut:
1.
Universitas
Gadjah Mada
2.
Universitas
Indonesia
3.
Institut
Teknologi Bandung
4.
Universitas
Brawijaya
5.
Universitas
Sebelas Maret
6.
Institut
Pertanian Bogor
7.
Universitas
Pendidikan Indonesia
8.
Universitas
Gunadarma
9.
Universitas Sriwijaya
10.
Universitas
Airlangga
11.
Universitas
Kristen Petra
12.
Universitas
Diponegoro
13.
Universitas
Islam Indonesia
14.
Universitas
Mercu Buana
15.
Universitas
Negeri Semarang
16.
Universitas
Negeri Malang
17.
Universitas
Padjadjaran
18.
Universitas
Hasanuddin University
19.
Universitas
Muhammadiyah Malang
20.
Universitas
Sumatera Utara
- Pusat Unggulan Riset
- Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal
- Riset Unggulan Strategis Nasional
-
Lima
Keunggulan Student Center Unsri
GS. Student
Center yang berada di kampus Unsri Indralaya tepatnya di belakang stadion Unsri
memiliki beberapa keunggulan. Bangunan lima lantai yang merupakan bangunan
termegah di Sumatera ini selain sebagai tempat kegiatan mahasiswa juga
sebagai tempat penginapan untuk civitas akademika Unsri atau tamu dari luar
Unsri. Pada 20 Desember 2012 yang lalu, Crew Gelora Sriwijaya menemui Pembantu
Rektor I Unsri Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE untuk menceritakan keunggulan dan
fasilitas-fasilitas yang ada di Student Center ini.
1.
Kantin higienes, Berpihak Pada Mahasiswa
Pada Lantai satu student center,
Dibawahnya terdapat beberapa ruangan. Ruangan itu diperuntukan bagi
ormawa-ormawa yang ada di Universitas Sriwijaya sebagai sekretariat. Selain itu
juga ada ruangan besar yang berada di ujung sebelah kanan untuk ruangan rapat.
Dibawahnya lagi ada tonjolan belakang, Ruangan ini dibuat kantin
hieginis. Kantin ini mempunyai gizi yang bagus dan murah agar berpihak pada mahasiswa.
2.
Hall Kapasitas 1000 orang
Menjelajahi ruangan di lantai lantai
tiga, akan terlihat dua sayap besar yaitu sayap kanan dan
sayap kiri. Pada kedua sayap ini terdapat hall yang cukup besar dengan ukuran
50 x 40 meter atau 8 kali ruang rapat senat rektorat yang biasa dipakai
mahasiswa Unsri. Kapasitasnya pun cukup besar, hall ini dapat menampung diatas
1000 orang. Bagian sayap kirinya sama seperti kanan namun bedanya, hall
nya diberikan dinding sekat bisa paralel 7 ruangan. Kegunaanya adalah untuk student
training center, jika peserta training 1000 orang, hall student center bisa
menjadi tempat yang cocok.
3.
Penginapan Sekelas Hotel Berbintang
Di lantai dua, di bagian sebelah kiri
dan kanan kanan ada kamar yang dibuat sekelas fasilitas yang biasa di
kamar hotel, jika naik lagi ke lantai empat dan lima, kedua lantai ini
dibuat full kamar penginapan. di lantai lima disediakan kamar eksekutif,
bisa menampung 140 orang untuk bisa menginap.
4.
Perpustakaan Digital, Berlangganan Jutaan Buku
Pada student Center ini lantai dua
dibuat agak menjorok kebelakang, disinilah tempat perpustakaan digital berada,
yang isinya adalah 500 perangkat komputer yang dilinkan dengan inheriknya
dikti, dengan berlangganan jutaan buku yang dapat diakses oleh
mahasiswa. 500 komputer akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu 150 khusus
untuk mahasiswa ketik mengetik, ada 150 digunakan untuk keluar atau
terkonek pada web keluar. 200nya lagi untuk mendownload buku dan journal.
Mahasiswa hanya tinggal membawa FD saja dan tidak mebayar atau gratis.
5.
Pusat Pelatihan ICT
Disamping digunakan untuk menampung
kegiatan, Digunakan sebagai pusat pelatihan ICT. Info untuk saat ini ICT Unsri
sudah cukup bagus, akan mencapai 100 mega byte, 2009 masih 4 mega byte, terus
naik 25, sampai sekarang menjadi 100 Mega byte.
Beberapa Prestasi yang telah diraih
oleh UNSRI
–
Masuk
dalam jajaran 50 universitas terbaik nasional versi dikti
–
Kampus
terluas di Asia Tenggara dengan luas kampus sebesar 712 hektar
–
Rektor
unsri : Top 100 Educators versi majalah Campus Asia
–
Masuk
rangking universitas dunia webometrics 2009 dan 2010
–
Peringkat
3 Nasional Paten HKI antar perguruan tinggi
–
Kordinator
riset energi nasional
–
USNAS
Pebt
–
Juara
regional OSN 2010
–
Peringkat
II ISMC (Indonesia Student Mining Competition) 2009 dan 2010
Perhimpunan
Mahasiswa dari masing-masing propinsi, seperti :
·
IKAMMUDA :
Ikatan Keluarga Mahasiswa Muaradua
·
KEMALA :
Kesatuan Mahasiswa Lampung
·
IPMR :
Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Hima
·
BAJAJ :
Himpunan Mahasiswa Banten Jakarta Jawa Barat
·
PERMATO :
Persatuan Mahasiswa Tuah Sakato Padang
·
SAMAN :
Silaturahmi Mahasiswa Aceh Nanggroe (NAD)
·
IMMSU :
Ikatan Mahasiswa Muslim Sumatra Utara (SUMUT)
·
HIMATARA :
Himpunan Mahasiswa Tapanuli Utara (SUMUT)
·
IKAN
MAS : Ikatan Mahasiswa Siantar (Sumut)
·
MAKASRI :
Mahasiswa Karo Sriwijaya (SUMUT)
·
HIMAJA :
Himpunan Mahasiswa Jambi
·
ISBA :
Ikatan Mahasiswa Bangka-Provinsi Bangka Belitung
·
IKMABIRA :
Ikatan Mahasiswa Bumi Raflesia-Bengkulu
d) JEMBATAN AMPERA
Jembatan Ampera merupakan jembatan kebanggaan masyarakat Palembang,
Sumatera Selatan dan menjadi trade mark bagi kota Palembang. Keberadaan
jembatan tersebut sangat penting untuk menghubungkan daerah ulu dan ilir
sehingga transportasi menjadi lancar dan otomatis juga memperlancar kehidupan
ekonomi. jembatan ini memiliki panjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter.
Jembatan Ampera merupakan hadiah Bung Karno bagi
masyarakat Palembang yang dananya diambil dari dana perampasan perang Jepang.
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30
September 1965 Oleh Letjend Ahmad Yani (sore hari Pak Yani pulang dan subuh 1
Oktober 1965 menjadi Korban G.30 S/PKI), sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno
sebagai nama jembatan. Akan tetapi, setelah terjadi pergolakan politik pada
tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun
diubah menjadi Jembatan Ampera. tetapi masyarakat palembang lebih suka
memanggil jembatan ini dengan sebutan “Proyek Musi”.
Tetapi baru-baru ini ada
wacana perubahan nama Jembatan Ampera menjadi Jembatan Bung Karno yang
ditanggapi negatif oleh sejumlah masyarakat Palembang. Mereka beranggapan, nama
Ampera sudah menjadi trade mark Palembang sehingga mereka nama Ampera
jangan diganti yang lain.
"Aku taunyo Ampera tula jembatan di Palembang ni.
Kalu digenti namo, kagek banyak yang betanyoan kemano Ampera," kata Ardi,
mahasiswa Universitas PGRI Palembang, (TribunNews.com).
Sama dengan Ardi, Chandra juga tidak sependapat jika
Ampera diganti nama. Dikatakan mahasiswa Universitas IAIN Raden Fatah Palembang
ini, nama Ampera sudah melekat di benak banyak orang. Setiap kali menyebut kata
Palembang, pasti akan selalu terlintas kata Ampera. Bahkan, menurut Chandra,
nama Ampera sudah bergema hingga telinga internasional.
"Kalau nyebut Palembang, selain pempek, pasti orang
akan menyebut nama Jembatan Ampera. Menurut saya, kalau Ampera diganti nama,
Palembang akan kehilangan ciri khasnya," kata Chandra. (TribunNews.com).
Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini
bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat di bawahnya tidak tersangkut
badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis,
dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan
pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan
untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan
ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat
mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat,
tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan
meter dari permukaan air sungai. Sejak tahun 1970, Jembatan Ampera sudah
tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat
jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas
antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang yang
dipisahkan oleh Sungai Musi.
Alasan lain karena sudah tidak ada kapal besar yang bisa
berlayar di Sungai Musi. Pendangkalan yang semakin parah menjadi
penyebab Sungai Musi tidak bisa dilayari kapal berukuran besar. Sampai
sekarang, Sungai Musi memang terus mengalami pendangkalan.
4.4 KENDALA WISATA SUMATERA SELATAN
Infrastruktur wisata di Sumatera bagian selatan dan
Sumatera bagian barat masih lemah. Sarana pendukung, terutama akses jalan raya,
tempat penginapan, dan tata kawasan, belum terbangun dengan baik. Akibatnya,
banyak obyek menarik masih belum menjadi tujuan wisata favorit, bahkan sebagian
malah terbengkalai.
Sarana pendukung paling lemah adalah jalan. Salah satu
ruas yang rusak parah adalah jalan dari Manna, Bengkulu, menuju Pagar Alam,
Sumatera Selatan.
Sarana penginapan, seperti
hotel, wisma, atau homestay, di beberapa obyek wisata juga minim. Jika
ada, kondisi penginapan itu kurang terawat. Masalah ini, misalnya, terdapat di
Danau Ranau dan Gunung Kerinci.
Pemandangan Ngarai Sianok
di Kota Bukit Tinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang menawan juga
terganggu banyak bangunan di lembah dan lerengnya. Apalagi, bentuk bangunan
semrawut. Rumah liar juga merusak panorama indah di Lembah Harau di Kabupaten
Limapuluh Kota.
4.5 STRENGTH AND WEAKNESS
A.
STRENGTH
(KELEBIHAN WISATA SUMATERA SELATAN)
Berdasarkan berbagai yang
sebelumnya, dapat disimpulkan berbagai kelebihan wisata Sumatera Selatan, yaitu
:
§ Objek
wisata yang menarik dengan keindahan alamnya.
§ Kebudayaan
yang masih sangat terasa pada masyarakatnya.
§ Berbagai
hasil kreasi masyarakat yang cukup baik dan unik dengan harga yang tidak terlalu
mahal.
§ Transportasi
yang mudah didapat.
B.
WEAKNESS
(KEKURANGAN WISATA SUMATERA SELATAN)
Berdasarkan berbagai yang
sebelumnya, dapat disimpulkan berbagai kelebihan wisata Sumatera Selatan, yaitu
terlihat jelas dalam infrastruktur yang ada diSumatera Selatan tersebut.
Seperti sarana dan fasilitas yang kurang baik, khususnya jalan. Banyak jalan
sebagai akses untuk ke objek wisata rusak.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesan
Kesan yang kami dapatkan selama kami mengikuti kegiatan
Goes To Media banyak sekali. Kami merasa senang karena kami bisa mengikuti
kegiatan ini bersama teman–teman dan dosen. Selain itu kami juga mendapatkan
pengalaman baru yang tidak akan pernah kami lupakan.
5.2 Pesan
Karya Wisata sebagai saran pembelajaran mahasiswa diluar
kampus dan untuk menyegarkan pikiran saat kebingungan ketika kegiatan belajar
mengajar sedang berlangsung. Selain itu kegiatan karya wisata ini juga berguna
untuk menambah wawasan mahasiswa. Disana kami telah tahu, betapa indahnya Alam
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Dari
situlah kami ingin meninggalkan beberapa pesan;
–
Seharusnya tempat duduk bus sesuai dengan
kelasnya masing – masing, sehingga bisa berinteraksi dengan teman sekelasnya.
–
Hindari penggunaan kendaraan pribadi untuk
memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan antar sesama mahasiswa.
–
Untuk pihak – pihak objek wisata agar
menurunkan harga semua barang yang dijual. Agar bisa lebih cocok denagn harga
kantong pengunjung.
–
Dosen pendamping lebih mengawasi mahasiswa –
mahasiswanya agar lebih tertib dan tidak terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan.
–
Waktu yang diberikan pada tiap tempat harap
lebih diperlama agar mahasiswa lebih puas berkeliling objek.
*)Penulis
berharap dengan ditulisnya laporan ini, pembaca menjadi lebih tertarik dengan
sejarah sebuah kota dan tidak menganggap bahwa sejarah adalah hak yang
membosankan untuk dipelajari. Dengan menarik minat para pembaca mengenai
sejarah – sejarah sebuah kota melalui beberapa obejk wisata yang ada didalamnya,
penulis berharap kan tumbuh rasa peduli terhadap masing – masing objek wisata
yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA.
Comments
Post a Comment
komentarmu akan aku terima, terimakasih.