makalah PERJALANAN Study Tour

Selamat datang di blog aku.



PERJALANAN Study Tour
LAMPUNG-PALEMBANG (Transit)
(Karya Tulis Ilmiah)


Karya tulis ini di susun sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti
UAS/UAN Tahun Ajaran 2014 / 2015


DI SUSUN OLEH :
Nama              : XXXX
NIS                 : 1600
Program         : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS PENDIDIKAN KOTA METRO
SMA NEGERI 5 METRO
 


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Lampung-Palembang (Transit) ini dapat diselesaikan sesuai rencana
            Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs.Hanwar Priyo Handoko selaku Kepala SMA Negeri 5 Metro yang telah mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,
2.      Bapak Suratman, S.Pd. selaku guru pembimbing dalam menyelesaikan karya tulis ini,
3.      Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan karya tulis ini, serta
4.      Teman-teman kelas XI IPS dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
            Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
            Semoga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Lampung-Palembang (Transit) memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.

Metro,      Mei 2015


Penulis

MOTTO
Y  ‘’Kita akan menyesal bila mimpi yang kita kejar akhirnya gagal, tapi kita akan lebih menyesal bila kita tidak mencoba untuk mengejarnya !’’  (Takagi Akito – Bakuman)

Y  ‘’Genius Dilahirkan, Bukan Dibeli!’’ (Oscar Wilde)

Y  ‘’Saya selalu berkembang atas dorongan orang lain.’’ (John F. Kennedy)

Y   ‘’Tak ada orang yang senang dengan kekalahan.
    Aku merasa dongkol kalau kalah.
    Tapi, bagiku kekalahan dan luka bukanlah akhir dari segalanya!’’     
          (Amu Hinamori)




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
1.3  Rumusan Masalah
1.4  Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI
2.1  Kesenian dan Budaya Sebagai Ciri Khas Kepribadian 
Bangsa Indonesia
2.2  Objek wisata faktor pndukung dan faktor penghambat 

BAB III METODE PENELITIAN
3.1  Waktu Pelaksanaan
3.2  Lokasi Kunjungan
3.3  Teknik Pengumpulan Data

BAB IV PEMBAHASAN
4.1  Monograph Provinsi (Informasi Singkat Provinsi)
4.2  Prospect And Cultural Treasures
4.3  Tourism Sites (Tempat Kunjungan Wisata)
4.4  Kendala Wisata Sumatera Selatan
4.5  Strength And Weakness

BAB V PENUTUP
5.1  Kesan
5.2  Pesan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Karya wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa/i serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata dilaksanakan, siswa/i diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua siswa/i kelas XI IPS SMAN 5 Metro. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa/i diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama menjalankan kunjungan (17 Februari 2015).
Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti kunjungan ke Makam Raja-Raja di Siguntang, Benteng Kuto Besak, UNSRI (Universitas Sriwijaya), dan Jembatan Ampera Palembang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari–hari. Dalam laporan karya tulis ini membahas tentang beberapa objek wisata yang ada di Kota Palembang.

1.2  Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembutan laporan ini adalah sebagai berikut;
1.      Menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah
2.      Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa/i
3.      Untuk mengembangkan potensi, etika, estetika, dan praktika
4.      Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air
5.      Mensyukuri keindahan alam
6.      Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari
7.      Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar objek wisata



1.3  RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan latar belakang serta tujuan diatas, maka dapat kita simpulkan berbagai rumusan masalah, yaitu :
        Bagaimana sejarah singkat provinsi Sumatera Selatan (Palembang)?
        Apa sajakah tempat wisata yang ada di Sumatera Selatan (Palembang)?
        Bagaimana kendala, kelebihan, kekurangan Wisata di provinsi Sumatera Selatan (Palembang)?

1.4  MANFAAT
Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian antara lain :
1.      Sebanyak-banyaknya kami mengumpulkan data, secara langsung dan terperinci dari tiap-tiap objek wisata yang dikunjungi.
2.      Kami mendapatkan pengetahuan yang praktis yang dijadikan sebagai landasan untuk mengembangkan intelektual dimasa yang akan datang.
3.      Menghilangkan Verbalisme antara teori dan praktek .
4.      Memperluas cakrawala bagi kami mengenai objek-objek wisata tersebut
5.      Menambah wawasan dan mengetahui secara dalam mengenai budaya, sejarah, lingkungan, serta karya seni dan sebagainya .






BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Kesenian dan Budaya Sebagai Ciri Khas Kepribadian Bangsa Indonesia
Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda, suku jawa adalah group etnis terbesar dan masih banyak suku dengan adat dan budaya yang berbeda. Palembang adalah bagian dari etnis yang ada di Indonesia dan berada di sebelah Selatan Pulau Sumatra.
Semboyan Nasional Indonesia adalah “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar yang dipersatukan dalam satu negara yaitu Indonesia.

2.2  Objek wisata faktor pndukung dan faktor penghambat 
Banyak keunggulan yang dimiliki kawasan wisata selekta, yang dapat dikembangkan untuk menjadi sebagai daya tarik wisata, namun sampai sekarang pengembangan kawasan wisata ini masih belum dilakukan secara optimal sehingga masih perlu ditingkatkan pengunjung untuk menuju kawasan wisata ini.
            Tujuan utama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kawasan wisata ini lebih berkembang, penggalian informasi dilakukan dengan study literatus dan juga dilakukan wawancara dan observasi lapangan untuk mendapatkan faktor-faktor yang menjelaskan bahwa kegiatan wisata perlu dikembangkan.
Faktor-faktor pendukung  meliputi kebijakan yang mendukung, aksesibilitas yang mendukung, ketersediaan sarana penunjang kegiatan wisata yang optimal, pemasukan dari retribusi kegiatan wisata.
Sedangkan faktor penghambat antara lain atraksi wisata yang kurang didukung dengan event-event, promosi lawasan yang masih kurang optimal, peningkatan daya tarik alami kawasan dan peran serta masyarakat.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Study Tour ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Selasa-Kamis/17-19, Februari 2015

3.2  LOKASI KUNJUNGAN
1.      Makam Raja-raja di Suguntang
2.      Benteng Kuto Besak
3.      UNSRI (Universitas Sriwijaya)
4.      Jembatan Ampera

3.3  TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  1. Metode Wawancara
Data dapat diperoleh dari mendengarkan penjelasan dari pemandu tentang objek wisata yang kami kunjungi dan kami mewawancarai pemandu wisata tersebut.
  1. Metode Observasi / Pengamatan
Metode pengamatan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan.
  1. Metode Kaji Pustaka
Kami juga memanfaatkan brosur-brosur, buku panduan, dan membuka situs-situs tentang objek wisata yang ada di internet sebagai pelengkap bahan.
  1. Metode Dokumentasi
Kami mengambil gambar atau foto objek wisata yang kami kunjungi.




BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  MONOGRAPH PROVINSI (INFORMASI SINGKAT PROVINSI)
          Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan erjaya terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.
Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri China.
Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih erjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan. Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan, pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi. Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi Kota Palembang yang diperingati setiap tahunnya.
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.

4.2  PROSPECT AND CULTURAL TREASURES
          Sumatra Selatan memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi dan beraneka ragam, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Sumsel memiliki obyek wisata berupa gunung-gunung dengan flora dan fauna yang beragam, seperti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS); sungai, danau, garis pantai yang sangat panjang. Anda daapt berkeliling mengunjungi Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, dan Kota Pagaralam. Di sini pula tersaji aneka ragam tradisi serta budaya yang unik dan menarik.
Wisata alamnya adalah Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Panorama pantainya antara lain pantai Parai Tenggini, pantai Matras di Pulau Bangka, dan pantai Pasir Padi di Pulau Belitung. Panorama air terjun terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Wisata budayanya meliputi Bukit Serelo, Gunung Dempo, Rumah Limas, pemukiman suku terasing Anak Dalam dan Kubu. Wisata sejarahnya antara lain situs Sri Wijaya berupa batu purbakala, patung kuno, dan museum di Palembang, kompleks Pemakaman di Bukit Siguntang serta Benteng Kuto Besak.
Masyarakat sumatera selatan dikenal dengan sifat suka berterus terang dan suka berkawan. Mereka memiliki keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya.
Di provinsi yang amat sangat terkenal dengan kain songket dan kain pelanginya ini terdapat 12 jenis bahasa daerah dan delapan suku, di antaranya dominan adalah Suku Palembang, Suku Komering, Suku Ranau, dan Suku Semendo. Untuk menjaga keragaman ini tetap berada dalam harmoni, pemerintah ocal membuat peraturan daerah yang bertujuan untuk mengelola kebudayaan yang ada. Peraturan ini mencakup pemeliharaan bahasa, sastra serta aksara daerah, pemeliharann kesenian, pengelolaan kepurbakalaan kesejarahan serta nilai tradisional dan museum. Pariwisata Sumatera Selatan bahkan dalam koridor peraturan daerah in, agar pariwisata di sana tetap berbasis kebudayaan Sumatera Selatan di satu sisi dan bernilai ekonomi tinggi di sisi yang lain.
Salah satu contoh dari hasil kreasi masyarakat sumatera selatan yang paling terkenal adalah kain songket yang terbuat dari sutra dikombinasikan dengan benang emas yang mampu memikat kolektor pakaian tradisional karena desainnya yang kaya dan elegan. Songket juga dapat menjadi oleh-oleh yang bagus, meskipun harga songket cukup mahal terutama yang dibuat langsung secara tradisional.
Selain itu sumatera selatan juga terkenal dengan ukiran kayu bermotifnya yang dipengaruhi oleh desain Cina dan Budha. Ukiran-ukiran kayu yang terdapat di mebel tersebut didominasi oleh dekorasi berbentuk bunga melati dan teratai.

4.3  TOURISM SITES (TEMPAT KUNJUNGAN WISATA)
Dunia Wisata Indonesia memang sangat mempesona sehingga menarik wisatawan asing atau lokal yang suka pergi jalan-jalan. Sumatera Selatan merupakan salah satu contoh tempat menarik untuk tujuan liburan keluarga.
Berikut ini adalah tempat wisata yang kami kunjungi di Sumatera Selatan:
a)      MAKAM RAJA SUGUNTANG
Perjalanan perdana ke Palembang, Sumetra Selatan memberikan kesan sendiri bagiku. Ternyata Pesona Palembang memang tak habis untuk dikupas. Salah satu pesonanya terletak pada wisata andalan Palembang, “Bukit Siguntang” yang merupakan tempat keramat dan tempat ziarah makam Raja dan Putri orang Palembang zaman dahulu. Konon Bukit Siguntang masih menyimpan benda-benda peninggalan kerajaan Sriwijaya maka tak heran Situs Peninggalan Sejarah Taman Bukit Siguntang menyimpan kekayaan bangsa yang belum di dapat dan merupakan tempat suci bagi penganut Buddha. Lokasi Bukit Siguntang di Kelurahan Bukit Lama, Kec.Ilir Barat, Palembang, Sumatera Selatan.
Bukit Siguntang merupakan tempat yang tertinggi di Palembang dan biaya masuk ke Bukit Siguntang seharga Rp5000. Memasuki kawasan Bukit Siguntang, maka kita akan disambut dengan suasana segar perbukitan karena dikawasan Bukit Siguntang terdapat pepohonan rimbun yang begitu banyak. Di Bukit Siguntang maka kita akan melihat makan Raja, Putri orang Palembang. Tempat ini memang wisata makam, jadi agak negeri-negeri sedap.  Tapi yang paling unik di Bukit Siguntang ialah Tulisan Palawa Bahasa Sanskerta yang terukir di relief dinding.
Ketika aku dan teman-teman menaiki tangga yang tak seberapa, makam yang pertama kali kami lihat ialah Makam Panglima Tuan Junjungan. Makam ini hanya dipagari dengan pagar besi persis di tengah jalan menuju puncak Bukit Siguntang.
Tak jauh dari makam Panglima Tuan Junjungan, maka terdapat 5 makam lainnya yaitu :
1.      Raja Sigentar Alam
2.      Pangeran Raja Batu Api
3.      Putri Rambut Selako
4.      Panglima Bagus Kuning
5.      Panglima Bagus Karang
Untuk makam Panglima Bagus Kuning berdekatan dengan makam Panglima Bagus Karang.
Lalu aku dan Daboo mengunjungi makam Putri Kembang Dadar yang paling populer diantara yang lain bahkan masih ada juru kunci makam hingga saaat ini, sayangnya kami tidak bertemu dengan juru kunci Makam Putri Kembang Dadar.
Wisata makam Bukit Siguntang memang kelihatan biasa saja tapi memiliki sejuta kenangan yang penuh misteri.

b)     BENTENG KUTO BESAK
Benteng Kuto Besak berdiri kokoh di ketinggian 10 meter dimana dari sini Anda dapat menyaksikan kapal-kapal berlalu-lalang di Sungai Musi. Benteng ini adalah kebanggaan masyarakat Palembang karena merupakan benteng terbesar dan satu-satunya yang terbuat dari batu sebagai saksi perlawanan terhadap penjajah asing.
Dibangun pada abad ke 17, Kuto Besak merupakan warisan Kesultanan Palembang Darussalam yang memerintah pada 1550-1823. Benteng ini memiliki panjang 288,75 m, lebar 183,75 m, tinggi 9,99 m dan tebal 1,99 m, berfungsi sebagai pos pertahanan. Lokasi Benteng ini baik secara politik dan geografis sangat strategis karena membentuk pulau sendiri, berbatasan dengan sungai musi di sebelah selatan, sungai sekanank di sebelah barat, sungai kapuran di sebelah utara dan sungai tengkuruk di sebelah timur.
Berdasarkan catatan sejarah di Balai Arkeologi Kota Palembang, benteng ini pendiriannya memakan waktu 17 tahun (1780-1797). Pembangunan Benteng Kuto Besak diprakarsai Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah 1724-1758. Konstruksinya dimulai pada 1780 selama era Sultan Mahmud Badaruddin. Benteng ini dimaksudkan sebagai sebuah istana yang dibangun untuk menggantikan Keraton Kuto Lamo Tua atau Benteng Kuto Lamo yang luasnya tidak cukup besar. Saat ini, Benteng Kuto Lamo digunakan sebagai Museum Sultan Mahmud Badarudin II. Benteng Kuto Besak akhirnya digunakan secara resmi sebagai pusat pemerintahan Kesultanan dari 21 Februari 1797.
Tahun 1821 benteng ini diserbu oleh tentara kolonial Belanda. Benteng Kuto Besak dirampas dan Sultan Mahmud Badaruddin II dibuang ke Maluku. Kejadian ini menandai akhir dari era Kesultanan Palembang. Tanda pendudukan Belanda terukir di Benteng Kuto Besak dengan ukir gaya kolonial.
Benteng Kuto Besak adalah refleksi dari masyarakat multi-etnis dari era Kesultanan Palembang Darussalam. Pengawasan konstruksi dipercayakan kepada seorang supervisor Cina, sementara para buruh bangunan asli Palembang dan Cina yang bekerja bergandengan tangan dalam keharmonisan. Keharmonisan ini juga salah satu warisan yang diturunkan sampai hari ini seperti digambarkan dalam banyak acara-acara di Kota Palembang seperti di Cap Go Meh dan Imlek (Tahun Baru Cina).
Setiap sudut benteng diperkuat dengan bastion. Bastion di sudut barat  lebih besar dan mirip dengan benteng-benteng lain di Indonesia sementara bastion lainnya bentuknya arsitekturnya unik dan tidak mungkin ditemukan di tempat lain. Gerbang utama, yang disebut Lawang Kuto, terletak di selatan menghadap ke Sungai Musi, sedangkan gerbang lainnya yang disebut Lawang borotan terletak di sebelah barat dan timur, meskipun gerbang barat saat ini satu-satunya yang masih berdiri.

Transportasi

Cara untuk sampai ke Benteng Kuto Besak tidak menyulitkan. Anda bisa menggunakan taksi dan transportasi umum atau angkot yang melewati benteng tersebut. Bus juga melewati kompleks bersejarah ini begitu juga dengan Trans Musi.

Kegiatan

Sayangnya saat ini Benteng Kuto Besak tertutup untuk umum karena digunakan sebagai pangkalan militer. Namun, benteng indah ini tetap merupakan daya tarik. Saat matahari terbenam di sore hari, lampu cahaya di sekitar benteng, menciptakan kilauan yang menyoroti dinding-dinding benteng. Sebagai salah satu landmark sejarah, perjalanan ke Palembang tidak akan lengkap tanpa kunjungan ke Benteng Kuto Besak.
Di luar benteng Anda bisa menyaksikan berbagai kegiatan yang sesekali diadakan komunitas atau brand produk serta kegiatan pemerintah Kota Palembang.

Akomodasi

Benteng kuto besak terletak di pusat kota Palembang sehingga sangat mudah untuk menemukan akomodasi mulai dari hotel berbintang hingga penginapan sederhana. Berikut ini beberapa referensi hotel yang bisa Anda sambangi ketika berkunjung ke Palembang.

Kuliner

Ada banyak pilihan kuliner di kota ini untuk Anda nikmati sambil merasakan nuansa dan menyaksikan keindahan Benteng Kuto Besak dari Sungai Musi dan melihat pemandangan Jembatan Ampera yang megah dikala malam hari.
Riverside Restaurant di Komplek Benteng Kuto Besak menggunakan perahu tongkang yang disulap menjadi sebuah restoran dua lantai. Anda dapat menikmati hilir mudik perahu nelayan yang menghiasi pemandangan sekitar dan menambah santai saat makan siang. Tersedia beragam seperti ikan gurame bakar, sapo tahu, kangkung hotplate, dan banyak lagi. Menu unggulannya adalah udang bakar cabai saus boombaru. Udangnya benar-benar manis dagingnya berukuran sedang dan berdaging empuk. Dipadukan saus cabai yang pedas dan sedikit asam membuat cita rasa udang bakar boom baru ini sangat lezat. Restoran ini berlokasi di tepian Sungai Musi kebanggaan masyarakat Palembang.

c)      UNSRI (Universitas Sriwijaya)
Universitas Sriwijaya (UNSRI) adalah Perguruan Tinggi Negeri berada di Kota Palembang dan di Kota Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia, berdiri pada 29 Oktober 1960. Rektor pada tahun 2011-2015 adalah Prof. Dr. Hj. Badia Perizade, M.B.A.
Jumlah Alumni Universitas Sriwijaya sampai dengan wisuda ke-114 pada 16 Oktober 2014 sebanyak 96.634 orang Alumni yang terdiri dari: S3 dan Spesialis S2 sebanyak 128 wisudawan, Program Pascasarjana S2/SP1 sebanyak 4.830 wisudawan, Sarjana Strata I sebanyak 73.690 wisudawan serta Program Diploma D3 sebanyak 17.989 wisudawan. UNSRI termasuk TOP 10 PTN di indonesia.
Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakulteit Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah Fakultas Ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti".
Pembukaan Fakultet Ekonomi secara resmi di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti ini dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1953 dalam suatu acara yang dihadiri oleh Mr. Hadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PPK), Drg. M. Isa (Gubernur Sumatera Selatan), Letjen. TNI (Purn.) Bambang Utoyo (Panglima TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumatera Selatan).
Upaya melengkapi perguruan tinggi di Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama 'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".
Pengembangan kemudian dilanjutkan dengan bantuan Penguasa Militer Teritorial II Sriwijaya yang memberikan bantuan keuangan unuk mendirikan gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Sjakhjakirti di Bukit Besar (kini Kampus Unsri Bukit Besar). Upacara peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1957.
Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain Kolonel Harun Sohar (Panglima selaku Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan H.A. Bastari (Gubernur), hambatan yang masih ada untuk berdirinya universitas negeri di Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember 1959 menemui Menteri PPK (Mr. Moh Yamin) berhasil memperoleh jaminan kesediaan pemerintah untuk mengambil alih Perguruan Tinggi Sjakhjakirti menjadi suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lembaran Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Soekarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa yang diangkat dengan Keputusan Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal 29 Okober 1960.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan, Unsri kemudian merencanakan penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada, dengan membebaskan tanah seluas 712 hektare, di Indralaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru ini dimulai pada tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan H. Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Indralaya ini pada tanggal 1 September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di Kampus Indralaya dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan Januari 1995 dimana ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari 1995 semua kegiatan administrasi dan sebagian besar kegiatan akademik diselenggarakan di Kampus Indralaya. Peresmian Kampus Unsri Indralaya yang sesungguhnya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh Presiden Soeharto.
1)      PERKEMBANGAN UNSRI DI LUAR SUMSEL
Setelah Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Lampung (YPPTL) dibentuk, maka didirikanlah Fakultas Ekonomi, Hukum, dan Sosial (FEHS). YPPTL ditugasi membina FEHS tersebut dan mengupayakan status negeri. Jalan yang ditempuh adalah dengan bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang. Berdasarkan keputusan Presiden Unsri Nomor D-40-7-1961, tanggal 14 Februari 1961, terhitung sejak 1 Februari 1961, FEHS Lampung ditetapkan sebagai Fakultas Ekonomi Cabang Unsri dan Fakultas Hukum Cabang Unsri berkedudukan di Telukbetung, Lampung. Pada tanggal 23 September 1965, keluar Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 195 tahun 1965, yang meresmikan berdirinya Universitas Lampung sebagai universitas negeri di Lampung. Keputusan PTIP tersebut dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI No. 73 tahun 1966. Sehingga dapat dikatakan bahwa FEB dan FH merupakan fakultas tertua yang lahir bersamaan.

Lambang Universitas

Keterangan Lambang
Almamater Universitas Sriwijaya dalam bentuk Miniatur (Jaket Kuning).
Bunga Melati merupakan bunga suci melambangkan kemurnian, keanggunan, keluhuran, wibawa dan kesetiaan pada cita-cita. Pada lambang digambarkan lima mahkota bunga (corolla) dengan warna kuning muda. Lima mahkota bunga melambangkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, sedangkan warna kuning muda melambangkan warna Universitas.
Bunga Seruni sebagai lambang yang paling tua ditemukan dalam sejarah Sriwijaya. Pada lambang digambarkan mahkota bunga (corolla) dari bunga yang terpilin (marginal flower), berjumlah 31, berwarna kuning emas yang terpilin. Jumlah 31 melambangkan tanggal lahir Unsri pada tanggal 31 Oktober 1960 dan warna kuning emas melambangkan keagungan Sriwijaya. Mahkota bunga yang terpilin ke kanan yang mengakibatkan ujung kelopaknya mengarah ke kiri dimaksudkan bahwa Universitas ini berjalan seirama dengan perputaran zaman.
Cahaya melambangkan ilmu pengetahuan, yang menerangi jagad, menunjukan bahwa hanya dengan ILMU ketidaktahuan dapat ditiadakan. Ilmu digambarkan dengan cahaya (nur) sebanyak 60 pancaran sinar dengan 10 sinar besar, berarti bulan Oktober 1960.
Kata-kata "UNIVERSITAS SRIWIJAYA" ditulis dengan huruf putih di atas dasar hitam yang melingkar di dalam bunga seruni. Hitam melambangkan ketidaktahuan. Dengan adanya cahaya, ketidaktahuan dapat ditiadakan, yang dilambangkan dengan huruf putih pada kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA menandakan Unsri sebagai gudang ilmu.
Motto "ILMU ALAT PENGABDIAN" ditulis dengan huruf berwarna emas di atas dasar hitam yang terletak dalam selendang dibagian bawah lambang. Motto ini melambangkan bahwa manusia wajib mengabdi kepada Tuhan, negara, bangsa, masyarakat, dan keluarga. Pengabdian yang tidak disertai dengan ilmu pengetahuan tidaklah sempurna.
Makna Lambang
Unsri sebagai sebuah kebangaan milik bangsa Indonesia yang berfalsafah hidup Pancasila selalu dengan penuh daya dan dinamika meningkatkan ilmu pengetahuan guna memerangi ketidaktahuan yang merupakan penghalang bagi masyarakat bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur serta dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.



2)      PERINGKAT UNSRI
Universitas Sriwijaya meraih satu prestasi lagi pada pemeringkatan perguruan tinggi dalam pemanfaatan TIK untuk kegiatan pendidikan. Pada tanggal 1 Mei 2013 melalui acara Penganugerahan TeSCA Award 2013 di Jakarta telah diumumkan hasil pemeringkatan perguruan tinggi yang melaksanakan atau memanfaatkan TIK dalam kegiatan pendidikan di lingkungan kampus, dan Universitas Sriwijaya meraih peringkat pertama untuk wilayah Sumatera atau peringkat 14 nasional dengan nilai indeks 4,091 (skala 5,000). Peningkatan prestasi ini cukup signifikan, mengingat pada tahun 2011 Universitas Sriwijaya menempati ranking 24 nasional dalam pemeringkatan TeSCA. TeSCA merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telkom Indonesia dan diselenggarakan bekerjasama dengan Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom), Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas), serta PT Tempo Inti Media Tbk sebagai penyelenggara program. Program TeSCA bertujuan untuk mendorong terjadinya percepatan dan peningkatan pemanfaatan TIK di perguruan tinggi di Indonesia.  Metode penghitungan dan pemeringkatan PT pada TeSCA 2012 menggunakan metode ZEN Smart Campus yang mencakup suprastruktur kampus, infrastrutur teknologi, profil pemangku kepentingan, ragam pemanfaatan aplikasi. Selain itu, penilaian juga memperhitungkan strategi pendidikan nasional, dampak dan manfaat penerapan teknologi, komunitas eksternal, riset, e-Green (TIK ramah lingkungan), dan inovasi (pendidikan). (*PS)
-          PERINGKAT TERBARU SAMPAI SEKARANG
Ini dia daftar peringkat 1-50 PTN yang ada di Indonesia peringkat pertama berhasil diraih oleh ITB yang disusul oleh UGM pada peringkat kedua. sedangkan UNSRI berada pada peringkat yang ke sembilan. Selangkapnya Perguruan Tinggi di Indonesia yang masuk ke dalam 50 Universitas Terbaik adalah sebagai berkut:
1.      Universitas Gadjah Mada
2.      Universitas Indonesia
3.      Institut Teknologi Bandung
4.      Universitas Brawijaya
5.      Universitas Sebelas Maret
6.      Institut Pertanian Bogor
7.      Universitas Pendidikan Indonesia
8.      Universitas Gunadarma
9.      Universitas Sriwijaya
10.  Universitas Airlangga
11.  Universitas Kristen Petra
12.  Universitas Diponegoro
13.  Universitas Islam Indonesia
14.  Universitas Mercu Buana
15.  Universitas Negeri Semarang
16.  Universitas Negeri Malang
17.  Universitas Padjadjaran
18.  Universitas Hasanuddin University
19.  Universitas Muhammadiyah Malang
20.  Universitas Sumatera Utara

-          Pusat Unggulan Riset

  • Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal
  • Riset Unggulan Strategis Nasional
-          Lima Keunggulan Student Center Unsri
GS. Student Center yang berada di kampus Unsri Indralaya tepatnya di belakang stadion Unsri memiliki beberapa keunggulan. Bangunan lima lantai yang merupakan bangunan termegah di Sumatera ini selain sebagai tempat kegiatan mahasiswa juga sebagai tempat penginapan untuk civitas akademika Unsri atau tamu dari luar Unsri. Pada 20 Desember 2012 yang lalu, Crew Gelora Sriwijaya menemui Pembantu Rektor I Unsri Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE untuk menceritakan keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang ada di Student Center ini.
1.      Kantin higienes, Berpihak Pada Mahasiswa
Pada Lantai satu  student center, Dibawahnya terdapat beberapa ruangan. Ruangan itu diperuntukan bagi ormawa-ormawa yang ada di Universitas Sriwijaya sebagai sekretariat. Selain itu juga ada ruangan besar yang berada di ujung sebelah kanan untuk ruangan rapat. Dibawahnya lagi ada tonjolan  belakang, Ruangan ini dibuat kantin hieginis. Kantin ini mempunyai gizi yang bagus dan murah agar berpihak pada mahasiswa.
2.      Hall Kapasitas 1000 orang
Menjelajahi ruangan di lantai lantai tiga, akan terlihat dua sayap besar yaitu sayap kanan dan sayap kiri. Pada kedua sayap ini terdapat hall yang cukup besar dengan ukuran 50 x 40 meter atau 8 kali ruang rapat senat rektorat yang biasa dipakai mahasiswa Unsri. Kapasitasnya pun cukup besar, hall ini dapat menampung diatas 1000 orang.  Bagian sayap kirinya sama seperti kanan namun bedanya, hall nya diberikan dinding sekat bisa paralel 7 ruangan. Kegunaanya adalah untuk student training center, jika peserta training 1000 orang, hall student center bisa menjadi tempat yang cocok.
3.      Penginapan Sekelas Hotel Berbintang
Di lantai dua, di bagian sebelah kiri  dan kanan kanan ada kamar yang dibuat sekelas fasilitas yang biasa di kamar hotel,  jika naik lagi ke lantai empat dan lima, kedua lantai ini dibuat full kamar penginapan. di lantai lima disediakan kamar eksekutif,  bisa menampung  140 orang untuk bisa menginap.
4.      Perpustakaan Digital, Berlangganan Jutaan Buku
Pada student Center ini lantai dua dibuat agak menjorok kebelakang, disinilah tempat perpustakaan digital berada, yang isinya adalah 500 perangkat komputer yang dilinkan dengan inheriknya  dikti, dengan berlangganan jutaan buku yang dapat diakses oleh mahasiswa. 500 komputer akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu 150 khusus untuk mahasiswa ketik mengetik,  ada 150 digunakan  untuk keluar atau terkonek pada web keluar. 200nya lagi untuk mendownload buku dan journal. Mahasiswa hanya tinggal membawa FD saja dan tidak mebayar atau gratis.
5.      Pusat Pelatihan ICT
Disamping digunakan untuk menampung kegiatan, Digunakan sebagai pusat pelatihan ICT. Info untuk saat ini ICT Unsri sudah cukup bagus, akan mencapai 100 mega byte, 2009 masih 4 mega byte, terus naik 25, sampai sekarang menjadi 100 Mega byte.
Beberapa Prestasi yang telah diraih oleh UNSRI
        Masuk dalam jajaran 50 universitas terbaik nasional versi dikti
        Kampus terluas di Asia Tenggara dengan luas kampus sebesar 712 hektar
        Rektor unsri : Top 100 Educators versi majalah Campus Asia
        Masuk rangking universitas dunia webometrics 2009 dan 2010
        Peringkat 3 Nasional Paten HKI antar perguruan tinggi
        Kordinator riset energi nasional
        USNAS Pebt
        Juara regional OSN 2010
        Peringkat II ISMC (Indonesia Student Mining Competition) 2009 dan 2010
Perhimpunan Mahasiswa dari masing-masing propinsi, seperti :
·        IKAMMUDA : Ikatan Keluarga Mahasiswa Muaradua  
·        KEMALA : Kesatuan Mahasiswa Lampung
·        IPMR : Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Hima
·        BAJAJ : Himpunan Mahasiswa Banten Jakarta Jawa Barat
·        PERMATO : Persatuan Mahasiswa Tuah Sakato Padang
·        SAMAN : Silaturahmi Mahasiswa Aceh Nanggroe (NAD)
·        IMMSU : Ikatan Mahasiswa Muslim Sumatra Utara (SUMUT)
·        HIMATARA : Himpunan Mahasiswa Tapanuli Utara (SUMUT)
·        IKAN MAS : Ikatan Mahasiswa Siantar (Sumut)
·        MAKASRI : Mahasiswa Karo Sriwijaya (SUMUT)
·        HIMAJA : Himpunan Mahasiswa Jambi
·        ISBA : Ikatan Mahasiswa Bangka-Provinsi Bangka Belitung
·        IKMABIRA : Ikatan Mahasiswa Bumi Raflesia-Bengkulu

d)     JEMBATAN AMPERA
Jembatan Ampera merupakan jembatan kebanggaan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan dan menjadi trade mark bagi kota Palembang. Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk menghubungkan daerah ulu dan ilir sehingga transportasi menjadi lancar dan otomatis juga memperlancar kehidupan ekonomi. jembatan ini memiliki panjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter.
Jembatan Ampera merupakan hadiah Bung Karno bagi masyarakat Palembang yang dananya diambil dari dana perampasan perang Jepang. Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September 1965 Oleh Letjend Ahmad Yani (sore hari Pak Yani pulang dan subuh 1 Oktober 1965 menjadi Korban G.30 S/PKI), sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Akan tetapi, setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera. tetapi masyarakat palembang lebih suka memanggil jembatan ini dengan sebutan “Proyek Musi”.
Tetapi baru-baru ini ada wacana perubahan nama Jembatan Ampera menjadi Jembatan Bung Karno yang ditanggapi negatif oleh sejumlah masyarakat Palembang. Mereka beranggapan, nama Ampera sudah menjadi trade mark Palembang sehingga mereka nama  Ampera jangan diganti yang lain.
"Aku taunyo Ampera tula jembatan di Palembang ni. Kalu digenti namo, kagek banyak yang betanyoan kemano Ampera," kata Ardi, mahasiswa Universitas PGRI Palembang, (TribunNews.com).
Sama dengan Ardi, Chandra juga tidak sependapat jika Ampera diganti nama. Dikatakan mahasiswa Universitas IAIN Raden Fatah Palembang ini, nama Ampera sudah melekat di benak banyak orang. Setiap kali menyebut kata Palembang, pasti akan selalu terlintas kata Ampera. Bahkan, menurut Chandra, nama Ampera sudah bergema hingga telinga internasional.
"Kalau nyebut Palembang, selain pempek, pasti orang akan menyebut nama Jembatan Ampera. Menurut saya, kalau Ampera diganti nama, Palembang akan kehilangan ciri khasnya," kata Chandra. (TribunNews.com).
Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat di bawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai. Sejak tahun 1970, Jembatan Ampera sudah tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
Alasan lain karena sudah tidak ada kapal besar yang bisa berlayar di Sungai Musi. Pendangkalan yang semakin parah menjadi penyebab Sungai Musi tidak bisa dilayari kapal berukuran besar. Sampai sekarang, Sungai Musi memang terus mengalami pendangkalan.

4.4  KENDALA WISATA SUMATERA SELATAN
Infrastruktur wisata di Sumatera bagian selatan dan Sumatera bagian barat masih lemah. Sarana pendukung, terutama akses jalan raya, tempat penginapan, dan tata kawasan, belum terbangun dengan baik. Akibatnya, banyak obyek menarik masih belum menjadi tujuan wisata favorit, bahkan sebagian malah terbengkalai.
Sarana pendukung paling lemah adalah jalan. Salah satu ruas yang rusak parah adalah jalan dari Manna, Bengkulu, menuju Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Sarana penginapan, seperti hotel, wisma, atau homestay, di beberapa obyek wisata juga minim. Jika ada, kondisi penginapan itu kurang terawat. Masalah ini, misalnya, terdapat di Danau Ranau dan Gunung Kerinci.
Pemandangan Ngarai Sianok di Kota Bukit Tinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang menawan juga terganggu banyak bangunan di lembah dan lerengnya. Apalagi, bentuk bangunan semrawut. Rumah liar juga merusak panorama indah di Lembah Harau di Kabupaten Limapuluh Kota.
4.5  STRENGTH AND WEAKNESS
A.    STRENGTH (KELEBIHAN WISATA SUMATERA SELATAN)
Berdasarkan berbagai yang sebelumnya, dapat disimpulkan berbagai kelebihan wisata Sumatera Selatan, yaitu :
§  Objek wisata yang menarik dengan keindahan alamnya.
§  Kebudayaan yang masih sangat terasa pada masyarakatnya.
§  Berbagai hasil kreasi masyarakat yang cukup baik dan unik dengan harga yang tidak terlalu mahal.
§  Transportasi yang mudah didapat.

B.     WEAKNESS (KEKURANGAN WISATA SUMATERA SELATAN)
Berdasarkan berbagai yang sebelumnya, dapat disimpulkan berbagai kelebihan wisata Sumatera Selatan, yaitu terlihat jelas dalam infrastruktur yang ada diSumatera Selatan tersebut. Seperti sarana dan fasilitas yang kurang baik, khususnya jalan. Banyak jalan sebagai akses untuk ke objek wisata rusak.


BAB V
PENUTUP

5.1  Kesan
Kesan yang kami dapatkan selama kami mengikuti kegiatan Goes To Media banyak sekali. Kami merasa senang karena kami bisa mengikuti kegiatan ini bersama teman–teman dan dosen. Selain itu kami juga mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan pernah kami lupakan.
5.2  Pesan
Karya Wisata sebagai saran pembelajaran mahasiswa diluar kampus dan untuk menyegarkan pikiran saat kebingungan ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Selain itu kegiatan karya wisata ini juga berguna untuk menambah wawasan mahasiswa. Disana kami telah tahu, betapa indahnya Alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Dari situlah kami ingin meninggalkan beberapa pesan;
        Seharusnya tempat duduk bus sesuai dengan kelasnya masing – masing, sehingga bisa berinteraksi dengan teman sekelasnya.
        Hindari penggunaan kendaraan pribadi untuk memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan antar sesama mahasiswa.
        Untuk pihak – pihak objek wisata agar menurunkan harga semua barang yang dijual. Agar bisa lebih cocok denagn harga kantong pengunjung.
        Dosen pendamping lebih mengawasi mahasiswa – mahasiswanya agar lebih tertib dan tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
        Waktu yang diberikan pada tiap tempat harap lebih diperlama agar mahasiswa lebih puas berkeliling objek.

*)Penulis berharap dengan ditulisnya laporan ini, pembaca menjadi lebih tertarik dengan sejarah sebuah kota dan tidak menganggap bahwa sejarah adalah hak yang membosankan untuk dipelajari. Dengan menarik minat para pembaca mengenai sejarah – sejarah sebuah kota melalui beberapa obejk wisata yang ada didalamnya, penulis berharap kan tumbuh rasa peduli terhadap masing – masing objek wisata yang ada.
DAFTAR PUSTAKA.


Comments

Popular posts from this blog

Puisi Bahasa Lampung

SISTEM KEPERCAYAAN dan KEDATANGAN DEUTRO DAN PROTO MELAYU KE INDONESIA