Pengantar Bisnis



Bisnis dan lingkungannya
Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1.      Lingkungan internal
Adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung.
Terdiri atas :
a.       Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia)
b.      Manajemen (keahlian pengelola)
c.       Pemegang saham (stakeholders)
d.      Modal dan peralatan fisik (dana, mesin, gedung)
e.       Informasi
2.      Lingkungan eksternal
Adalah intuisi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi.
Terdiri dari dua komponen :
a.       Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Yang meliputi :
-          Konsumen
-          Pemasok
-          Pesaing
-          Kreditor
b.      Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik  dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi.



Dinamika kondisi ekonomi pada sekitar tahun 1990-an, antara lain berikut ini :
1.      Perkembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas.
2.      Deregulasi keuangan, pasar modal, perbankan, dan perdagangan.
3.      Peningkatan aktivitas wirausaha dan investasi modal ventura.
4.      Pendekatan baru dalam pengelolaan persediaan.
5.      Berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
6.      Peningkatan daya beli atau pengeluaran konsumen.
7.      Pengurangan defisit anggaran belanja
8.      Peningkatan investasi melalui pasar saham
9.      Kebijakan moneter pemerintah yang lebih bersahabat dengan para pebisnis
10.  Peningkatan perdagangan internasional.

Bisnis dan Sistem Ekonomi
A.    Bisnis dan Sistem Ekonomi
Bisnis merupakan semua aktivitas yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit bisnis dan beban-bebannya.
1.      Faktor-faktor produksi
Adalah sumber daya yang digunakan dalam produksi barang dan jasa.
Antara lain :
a.       Tenaga kerja (sumber daya manusia)
Kontribusi seseorang baik secara fisik dan mental ke dalam suatu produksi perekonomian
b.      Modal adalah dana yang dibutuhkan untuk menciptakan dan mengoperasikan suatu usaha bisnis.
c.       Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk memanfaatkan peluang dan menerima risiko dalam menciptakan dan mengoperasikan bisnis.
d.      Sumber daya alam/ fisik, barang berwujud yang digunakan organisasi untuk mendukung bisnisnya.
e.       Sumber daya informasi, data dan informasi lain yang digunakan oleh bisnis.



2.      Tipe-tipe Sistem Ekonomi
Griffin dan Ebert (2002) menjelaskan adanya beberapa jenis sistem ekonomi yang digunakan negara-negara sebagai berikut :
a.       Planned economies (perekonomian terpimpin)
Adalah suatu sistem ekonomi yang tergantung pada pemerintah pusat untuk mengontrol seluruh faktor produksi dan membuat seluruh keputusan alokasi produksi.
b.      Market economies (perekonomian pasar)
Adalah perekonomian di mana individu-individu mengontrol keputusan-keputusan produksi dn alokasi melalui penawaran dan penawaran.
c.       Mixed market economies (perekonomian pasar campuran)
Adalah sistem ekonomi yang menunjukkan adanya karakteristik campuran baik perekonomian terpimpin maupun perekonomian pasar.
3.      Setiap sistem ekonomi memiliki 3 tujuan utama, yakni berikut ini.
a.       Stabilitas
Merupakan kondisi di mana keseimbangan antara kesediaan uang dalam suatu ekonomi dan barang yang diproduksi di dalamnya meningkat pada tingkat yang sama.
b.      Full employment
Bermakna bahwa setiap orang yang ingin bekerja memiliki peluang untuk mendapatkannya.
c.       Pertumbuhan
Adalah peningkatkan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh sumber daya manusia
Untuk menilai kinerja perekonomian, para ekonom menggunakan ukuran-ukuran, seperti berikut :
1.      Product National Bruto (PNB)
Yaitu nilai dari seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh sebuah sistem ekonomi dalam setahun.
2.      Produktivitas
Perbandingan antara apa yang diproduksi dengan oleh suatu sistem dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksinya.
3.      Neraca perdagangan (Balance of  Trade)
Berkenaan dengan perbedaan antara ekspor ke suatu negara dan impor dari negara-negara lain.
4.      Utang Nasional
Suatu negara mendapatkan penerimaan (terutama dalam bentuk pajak) dan mempunyai sejumlah pengeluaran.

Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis
A.    Bentuk-bentuk Badan Usaha
1.      Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dimiliki satu individu.
a.       Kelebihan perusahaan perseorangan
1)      Mudah didirikan
2)      Modal memulai usaha kecil
3)      Pengelolaannya fleksibel dan bebas
4)      Kerahasiaan usaha terjamin
b.      Kelemahan perusahaan perseorangan
1)      Pertanggungjawaban tidak terbatas
2)      Modal terbatas
3)      Kualitas manajerial dan kualitas pekerjaan terbatas
4)      Kelangsungan operasi perusahaan terbatas
2.      Perusahaan Perkongsian (CV, Firma, dan Partnership)
Ciri utama dari perusahaan Perkongsian adalah ukurannya kecil dan relatif dapat dijalankan oleh para pemiliknya.
Dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu :
a.       Perkongsian umum adalah jenis usaha dimana setiap pemiliknya secara aktif turut menjalankan kegiatan usahanya dan sepenuhnya bertanggung jawab kepada utang dan tanggung jawab bersama.
b.      Perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang, akan tetapi hanya beberapa saja dari para pemilik yang bertindak sebagai  anggota yang menjalankan operasional bisnis.

1)      Kelebihan perusahaan perkongsian
a.       Pada umumnya hampir sama dengan kelebihan perusahaan perseorangan.
b.      Dalam beberapa aspek tertentu, perusahaan perkongsian lebih unggul dibandingkan perusahaan perseorangan.
c.       Lebih banyak keahlian diperoleh
d.      Umur usaha lebih panjang.
2)      Kelemahan perusahaan perkongsian.
a.       Seperti perusahaan perseorangan, pada perusahaan perkongsian masih terdapat masalah tanggung jawab tanpa batas.
b.      Disamping itu, perusahaan perkongsian masih menghadapi masalah modal yang terbatas, tetapi tidak seburuk pada perusahaan perseorangan karena dengan anggota yang ada, perusahaan dapat bersama-sama mencari modal.
c.       Kelemahan utama dari perusahaan perkongsian adalah terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman di antara anggotannya.
3.      Perusahaan Perseroan Terbatas
Adalah suatu unit kegiatan usaha yang  didirikan sebagai suatu institusi badan hukum uang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris, dimana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yng dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan usaha.
Digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu :
a.       Perseroan terbatas tertutup
Perseroan terbatas yang saham-sahamnya dijual secara pribadi, tidak melalui perantara di pasar modal (di Indonesia, misalnya Bursa Efek Jakarta atau Bursa Efek Surabaya).
b.      Perseroan terbatas terbuka
Pada umumnya penjualan saham dilakukan melalui perantara di pasar modal.
            Adapun saham yang dikeluarkan oleh Perseroan Terbatas dapat dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut :
a.       Saham biasa, yaitu saham yang paling banyak jumlahnya dan pemilik modal akan memperoleh keuntungan dari pembagian deviden.
b.      Saham preferen, yaitu saham yang dividennya sudah ditetapkan ketika saham itu dijual.
Pengelolaan Perseroan Terbatas dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Rapat umum pemegang saham
Umumnya dilakukan setiap kali untuk mendengarkan perkembangan perusahaan.
b.      Dewan Komisionaris
Adalah orang-orang yang mewakili pemegang saham lainnya untuk menentukan kebijakan utama yang dilakukan oleh perusahaan.
c.       Manajemen perusahaan
Pihak dalam kegiatan sehari-hari merupakan pihak yang mengurus usaha perusahaan.

a.       Kelebihan Perseroan Terbatas
1)      Tanggung jawab terbatas
2)      Saham perusahaan mudah ditunaikan
3)      Lebih mudah memperoleh modal
4)      Pengelolaan yang lebih profesional
b.      Kelemahan Perseroan Terbatas
1)      Secara umum dapat dikatakan bahwa kebanyakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas merupakan perusahaan besar ditinjau dari sudut permodalan dan penjualan dan jumlah pekerja serta kapasitas produksi.
2)      Pendiriannya lebih sulit.
3)      Peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak.
4)      Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan.
B.     Badan-badan usaha lainnya
1.      Badan Usaha Milik Negara
a.       Perusahaan Jawatan atau Perjan
Adalah perusahaan negara yang dikelola oleh departemen tertentu.
b.      Perusahaan Umum atau Perum
Adalah perusahaan milik negara yang memberikan layanan kepada masyarakat.

c.       Perusahaan Perseroan Terbatas Milik Negara
Sebagai implikasi dari kepemilikan saham oleh pemerintah, umumnya dewan komisaris akan dipilih oleh pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
2.      Koperasi
Merupakan kegiatan usaha yang didirikan oleh sekumpulan orang atau sekumpulan perusahaan untuk menjaga kepentingan bersama.
Organisasi koperasi dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu sebagai berikut :
1)      Rapat anggota
Rapat anggota akan menentukan akan menentukan pengurus dan anggota badan pemeriksa.
2)      Pengurus
Pihak yang mengelola kegiatan koperasi sehari-hari.
3)      Badan Pemeriksa
Berfungsi sebagai pengawas perusahaan.
             Berdasarkan bidang-bidang dimana koperasi beroperasi, kegiatan koperasi dapat digolongkan kepada 3 kelompok, yaitu sebagai berikut :
1)      Koperasi yang menjadi produsen suatu barang atau koperasi produsen.
2)      Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang anggota-angggotanya terdiri dari pembeli barang dan terutama merupakan barang konsumsi.
3)      Koperasi yang merupakan badan usaha keuangan, yaitu yang menjalankan kegiatan simpan pinjam di antara anggotanya.
3.      Organisasi Nonprofit (Nirlaba)
Berarti badan usaha yang bukan mencari keuntungan atau bisa juga disebut dengan  nongoverment organization (NGO).
C.     Bentuk Kerja Sama dan Ekspansi Bisnis
Bentuk kerjasama bisnis merupakan aspek lain dalam pengembangan organisasi yang melakukan kerjasama untuk mendapatkan tujuan tertentu. Sedangkan ekspansi bisnis merupakan bentuk pengembangan organisasi untuk mendapatkan tujuan tertentu.

1.      Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional atau Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak perusahaannya di berbagai negara lain.
2.      Joint Venture
Merupakan dua atau beberapa perusahaan, yang sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan baru dengan kepemilikan bersama sebagai perusahaan patungan.
3.      Akuisi/Pengambilalihan
Adalah suatu tindakan perusahaan yang membeli perusahaan lain dengan cara membeli saham perusahaan tersebut.
4.      Employee Stock Ownership Plan (ESOP)
ESOP merupakan kesepakatan yang terjadi di mana suatu perusahaan menyediakan bagian dari sahamnya untuk didistribusikan kepada karyawannya.
5.      Privatisasi
Di mana pemerintah menjual perusahaan-perusahaan milik negara kepada pihak swasta.
6.      Investasi Langsung
Berarti membeli atau mendirikan aset yang berwujud (tangible assets) di negara lain.
7.      Franchising
Adalah tindakan memberikn hak kepada seseorang atau perusahaan untuk beroperasi dan melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh perusahaan yang mengeluarkan franchise ini.
8.      Pemberian Lisensi (Licensing)
Yaitu penggunaan suatu brand/merek produk yang telah terkenal dengan cara membeli hak penggunaan merek dari organisasi atau individu yang memilikinya.



Mengelola Bisnis melalui Manajemen yang Efektif
            Secara garis besar fungsi manajemen sebagai aktivitas manajerial yang perlu diperhatikan para pelaku bisnis, antara lain penganalisaan tingkat persaingan di lingkungan bisnis, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), serta pengendalian (controlling) operasi bisnis sehari-hari.
Langkah yang dapat dilakukan untuk menjalankan manajemen yang efektif:
A.    Penetapan Business Goals dan Perumusan Strategi
Penetapan tujuan bisnis (business goals) berarti menetapkan tujuan-tujuan yang menjadi sasaran sebuah bisnis.
1.      Penetapan tujuan
Tujuan (goals) merupakan target kinerja, yang menjadi alat ukur keberhasilan atau kegagalan kinerja sesuai sasaran yang diharapkan dan direncanakan.
Griffin and Ebert (2002) menjelaskan secara spesifik 4 maksud utama penetapan tujuan organisasi, yaitu sebagaib berikut :
a.       Penentuan tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi para karyawan di semua tingkatan manajemen.
b.      Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.
c.       Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan untuk menentukan budaya perusahaan (corporate culture).
d.      Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan.
2.      Jenis-jenis tujuan
1)      Tujuan jangka panjang (long term goals) adalah serangkaian tujuan yang ditetapkan untuk jangka waktu yang panjang, biasanya untuk lima tahun mendatang atau lebih.
2)      Tujuan jangka menengah (intermediate goals) merupakan serangkaian tujuan untuk jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang.
3)      Tujuan jangka pendek (short term goals) merupakan serangkaian tujuan untuk jangka waktu kurang dari setahun.


3.      Langkah-langkah penyusunan strategi perusahaan
a.       Penetapan tujuan strategik.
b.      Melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan eksternal dan kekuatan internal perusahaan.
c.       Memadukan kondisi lingkungan eksternal dengan internal perusahaan untuk memperoleh strategi terbaik.
4.      Hierarki Perencanaan
a.       Rencana Strategis (strategic plans) mencerminkan keputusan-keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai strategic goals.
b.      Rencana taktis (tactical plans) adalah rencana-rencana dengan jangka waktu lebih singkat untuk mengimplementasikan aspek-aspek tertentu dari rencana strategik.
c.       Rencana operasional (operational plans), yang dikembangkan oleh manajer tingkat menengah dan bawah, menetapkan target-target jangka pendek untuk menghasilkan kinerja harian, mingguan atau bulanan.
B.     Proses manajemen
Griffin and Ebert (2002) menjelaskan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya keuangan, fisik, manusia, dan informasi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Adapun proses manajemen meliputi tahapan sebagai berikut :
1.      Planning (Perencanaan)
Adalah merumuskan apa yang dibutuhkan oleh organisasi dan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut.
2.      Organizing (Pengorganisasian)
Merupakan proses manajemen yang menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumber daya dan aktivitas suatu organisasi menjadi suatu struktur yang logis.
3.      Directing (Pengarahan)
Adalah mendengarkan keluhan karyawan, memberi respons dengan segera baik pada karyawan maupun perusahaan.
4.      Controlling (Pengendalian)
Merupakan proses manajemen untuk memonitor kinerja organisasi untuk menjamin proses berjalan sesuai tujuan.
C.     Tingkatan Manajer
1.      Top manager, yaitu manajer yang bertanggung jawab pada dewan komisaris dan direktur untuk keseluruhan kinerja dan tujuan serta target perusahaan.
2.      Middle manager, adalah level manajer yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan dan mengontrol pelaksanaan strategi dan perencanaan yang dirumuskan oleh manajer puncak.
3.      First Line manager, adalah supervisor/penyelia, pimpinan kelompok (group leader), dan office manager.
D.    Lingkup manajemen
1.      Manajer SDM.
2.      Manajer operasi.
3.      Manajer pemasaran.
4.      Manajer informasi.
5.      Manajer keuangan.
6.      Manajer di bidang lain.
E.     Keahlian manajer
1.      Keahlian teknikal (Technical Skill) adalah keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang manajer berkaitan dengan tanggung jawab utama yang harus dijalankan.
2.      Keahlian hubungan manusia (Human Relation Skill), manajer berkaitan dengan mengarahkan dan mengontrol agar orang-orang yang ada di dalam perusahaan bertindak untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.      Keahlian Konseptual (Conceptual Skill), adalah keahlian untuk berpikir abstrak, menganalisis, dan mendiagnosis dan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan keadaan yang terjadi.
4.      Keahlian Pengambilan Keputusan (Decision Making Skill)
5.      Keahlian Mengatur Waktu (Time Management Skill), berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengalokasikan waktunya dengan cara yang paling efektif.


Organisasi Bisnis
            Organisasi didefinisikan sebagai :
1.      Sebuah entitas sosial
2.      Entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan
3.      Entitas sosial yang dirancang (secara sengaja) untuk memiliki struktur dan sistem aktivitas yang terkoordinasi.
4.      Entitas sosial yang terhubung dengan lingkungan eksternal atau lingkungan luar.
Pada umumnya penggolongan organisasi didasarkan pada hal-hal berikut ini.
1.      Ukuran jumlah pegawai.
2.      Tujuan organisasi.
3.      Produk yang dihasilkan.
Organisasi ada untuk :
Ø  Menyatukan sumber daya demi mencapai tujuan dan memberikan hasil
Ø  Memproduksi barang dan jasa secara efisien
Ø  Memfasilitasi inovasi
Ø  Menggunakan teknologi manufaktur dan informasi modern
Ø  Beradaptasi terhadap dan mempengaruhi perubahan lingkungan
Ø  Menciptakan nilai bagi pemilik, pelanggan, dan pegawai
Ø  Mengakomodasi tantangan yang meliputi keberagaman etika serta motivasi dan koordinasi pegawai
Perspektif terhadap organisasi antara lain melalui :
1.      Organisasi sebagai sebuah Open System
Organisasi yang menggunakan sistem tertutup tidak akan tergantung kepada lingkungan
2.      Konfigurasi (Bentuk) Organisasi
Terdapat lima bagian dari bentuk atau konfigurasi organisasi, yaitu:
1)      Technical Core (Bagian Teknis Inti), meliputi orang-orang yang melakukan pekerjaan dasar organisasi.
2)      Technical Support (Pendukung Teknis), untuk membantu organisasi mengadaptasi lingkungan sekitarnya.
3)      Administrative Support (Bagian Pendukung Administratif), bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional dan keberadaan perusahaan termasuk elemen-elemen fisik dan sumber daya manusia.
4)      Top Management
Menentukan arah, strategi, tujuan dan kebijakan untuk seluruh organisasi ataupun divisi-divisi besar.
5)      Middle Management
Bertanggung jawab atas implementasi dan koordinasi pada level departemen.

Konsep dasar desain Struktur organisasi
1.      Dimensi Struktural
a.       Work Specialization (Division of Labor)
Menggambarkan sejauh mana setiap aktivitas dalam organisasi dibagi-bagi lagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang terpisah.
b.      Departementalization
Pengelompokkan setiap tugas yang sama yang dapat dikoordinasikan dengan baik.
c.       Rantai Komando (Chain of Command)
Adalah garis otoritas yang tak boleh dilanggara (unbroken) mulai dari manajemen puncak hinggal level manajemen yang paling bawah, menjelaskan siapa melapor ke siapa dan pertanggungjawaban, seperti halnya garis laporan adalah bentuk yang ada di bagian organisasi.
d.      Rentang kendali Manajemen (Span of Management Control)
Menerangkan tentang banyaknya jumlah bawahan yang berada dalam pengawasan seorang manajer.
2.      Dimensi Kontektual
a.       Ukuran (size). ukuran suatu organisasi dapat diukur secara keseluruhan ataupun komponen spesifik, seperti pabrik atau divisi.
b.      Teknologi (techmology), berhubungan dengan alat-alat, teknik-teknik, dan tindakan yang digunakan untuk mentrasformasi input menjadi output.
c.       Lingkungan (environment), termasuk dalam lingkungan adalah elemen-elemen di luar organisasi.
d.      Goals dan Strategy. Diartikan sebagai tujuan dan teknik kompetisi yang dibentuk untuk membedakan dengan organisasi lainnya.
e.       Budaya (culture). Menggambarkan nilai, kepercayaan, pengertian, dan norma yang dipegang oleh karyawan.
Dalam menentukan struktur organisasi terlebih dahulu kita harus menentukan sifat organisasi itu sendiri, antara lain dari sisi formalitasnya, sebagai berikut :
1.      Organisasi formal, yaitu suatu organisasi di mana aktivitas seorang atau lebih dikoordinasi secara sadar menuju tujuan tertentu.
2.      Organisasi nonformal, yaitu setiap gabungan aktivitas pribadi tanpa tujuan untuk bergabung secara sadar meskipun mungkin memberi sumbangan kepada hasil gabungan tersebut.
Terdapat 3 komponen inti dalam suatu struktur organisasi, yaitu sebagai berikut :
1.      Formal reporting relationship
Suatu organisasi merupakan desain dari formal reportinf relationship termasuk jumlah tingkatan hierarki dan span of control dari manajer dan supervisor.
2.      Grouping together task
Struktur organisasi mengelompokkan individu secara bersamaan ke dalam suatu departemen dan dari departemen dari total organisasi secara keseluruhan.
3.      Design of system
Konsep dan Fungsi Manajemen SDM
SDM dapat didefinisikan sebagai suatu proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi seluruh sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Fungsi sumber daya SDM adalah mengelola berbagai aspek dari masalah sumber daya manusia dalam perusahaan seperti merencanakan kegiatan perekrutan dan mengusahakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang digunakan oleh perusahaan.
Proses manajemen SDM adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan mulai dari perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penandatanganan kontrak kerja, penempatan tenaga kerja hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu serta mengusahakan agar mereka bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut.
Perencanaan SDM adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi SDM yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Untuk memudahkan proses perencanaan, ada beberapa langkah sebagai berikut:
1.      Perencanaan yang dibuat tetap mengacu pada perencanaan strategis organisasi.
2.      Menentukan tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja.
Ada tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a.       Analisis pekerjaan (job analysis)
Persyaratan detail mengenai jenis tugas yang diperlukan serta kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan untuk menjalankannya.
b.      Deskripsi pekerjaan (job description)
Meliputi rincian pekerjaan yang akan menjadi tugas tenaga kerja tersebut.
c.       Spesifikasi kerja (job specification)
Merupakan rincian karakteristik yang diperlukan bagi tenag kerja yang dipersyaratkan.
3.      Menganalisis ketersediaan sumber daya manusia dalam kebutuhan jangka panjang.
4.      Melakukan tindakan penyesuaian.
5.      Evaluasi dan modifikasi tindakan.
Proses mendapatkan SDM yang dibutuhkan
1.      Pengambilan Pegawai Baru (Rekrutmen)
Rekrutmen terbagi dalam berikut ini :
a.       Rekrutmen internal, merupakan promosi karyawan yang ada dalam organisasi.
b.      Rekrutmen eksternal, melibatkan usaha menarik orang-orang dari luar organisasi untuk mengisi lowongan pekerjaan.
2.      Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pengembangan SDM merupakan langkah lanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja pada dasrnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja yang tersedia agar memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dan dapat melakukan kerja selaras dengan perencanaan strategis perusahaan serta mencapai tujuan perusahaan sebagaimana yang direncanakan.
Terdapat
3.       
Motivasi, Kepemimpinan, dan Hubungan Industrial
Motivasi dan Kepemimpinan
            Motivasi merupakan bagian terpenting dalam upaya memahami perilaku individu, termasuk individu sebagai pekerja (anggota organisasi atau pegawai).
Pada umumnya motivasi dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu sebagai berikut :
1.      Motivasi Ekstrinsik, motiavasi yang datang dari luar diri para pekerja .
2.      Motivasi Intrinsik, motivasi yang datang dari dalam diri pekerja.
f.       Sumber-sumber motivasi
1.      Teori Motivasi Klasik (Frederick Taylor)
Teori ini menitikberatkan pada anggapan bahwa uang atau imbalan merupakan faktor utama yang bisa memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik.
2.      Teori Perilaku
Teori ini menyatakan  bahwa kecenderungan meningkatnya produktivitas adalah ketika karyawan merasa yakin bahwa mereka akan menerima perhatian khusus dari manajemen (atasan).
3.      Teori Motivasi Kontemporer
Teori motivasi kontemporer merupakan kelanjutan dari studi Hawthome, menitikberatkan pada human relation (hubungan atasan bawahan) dalam memotivasi kinerja karyawan.
Teori-teori yang lebih maju atau kontemporer antara lain :
a.       Teori Hierarki Kebutuhan (Maslow)
Teori ini menggambarkan adanya 5 tingkatan kebutuhan manusia yang mendorong seseorang untuk bertindak tertentu.
Maslow mengklasifikasikan kebutuhan ke dalam 5 tipe dasar dan menunjukkan adanya susunan hierarki (tingkatan) kepentingan seperti berikut :
1)      Physilogical needs, yaitu kebutuhan pokok/dasar bersifat fisik yang dipenuhi paling awal untuk dapat hidup (suervive), seperti kebutuhan makan dan minum untuk mengatasi rasa lapar dan haus.
2)      Safety needs, yaitu kebutuhan akan rasa aman, kestabilan, dan lingkungan yang aman.
3)      Belongingness (social) needs, yaitu kebutuhan untuk berinteraksi sosial, pertemanan, kasih sayang, dan cinta.
4)      Esteem needs, yaitu kebutuhan untuk merasa nyaman dengan diri sendiri dan kapabilitas diri, ingin dihormati, mendapatkan pengakuan dan penghargaan (recognition and appreciation)
5)      Selft actualization needs, yaitu kebutuhan untuk merealisasikan potensi maksimum seseorang sebagai manusia.
b.      Teori X dan Y (Douglas McGregor)
McGregor menyatakan bahwa terdapat dua cara pandang manajer yang sangat berbeda dalam hal cara menggunakan sumber daya manusia untuk perusahaan.
Teori X adalah teori motivasi yang beranggapan bahwa pada dasarnya manusia adalah tidak bertanggung jawab dan tidak dapat bekerja sama.
Teori Y menyatakan sebaliknya, teori ini menganggap bahwa pada dasarnya manusia bertanggung jawab, berorientasi pada pertumbuhan dapat memotivasi diri (self-motivated), dan terdorong untuk produktif.
c.       Two Factor Theory/Motivation-Hygiene Theory (Hezberg)
Teori ini mengemukakan bahwa kepuasan kerja tergantung pada 2 faktor, yaitu faktor motivasi (penghargaan kerja) yang bersifat intrinsik dan faktor kondisi kerja (hygiene) yang bersifat ekstrinsik.
d.      ERG Theory (Alderfer)
Clayton Alderfer memodifikasi teori Maslow untuk memudahkan penelitian empiris.
e.       Theory of Needs (McClelland)
Teori ini berpendapat bahwa karyawan memiliki cadangan energi potensial, bagaimana energi itu dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi dan situasi dan peluang yang tersedia.
f.       Expectncy Theory (Victor Vroom)
Yaitu teori motivasi yang menyatakan seseorang termotivasi dalam bekerja tergantung seberapa  kuat ekspektasi bahwa tindakan yang dilakukannya akan memberikan hasil tertentu, dan tergantung pada seberapa menarik hasil tersebut bagi individu tersebut.
g.      Equity Theory
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan mengevaluasi apa yang mereka lakukan dan peroleh pada perusahaan tempat bekerja dengan membandingkan perlakuan di tempat lain.
h.      Good Setting Theory
Teori ini menggunakan pendekatan kognitif yang menyatakan bahwa penetapan goal (tujuan) secara spesifik yang memberikan tantangan dan disertai dengan respons balik terhadap setiap usaha pencapaian tujuan akan lebih memotivasi karyawan dan meningkatkan kinerja.
g.      Strategi peningkatan kepuasan dan motivasi kerja
1.      Teori penguatan/modifikasi perilaku (reinforcement/behavior Modification Theory)
Teori yang menyatakan bahwa perilaku dapat dikembangkan atau tidak melalui pemberian imbalan atau penerapan hukuman.
2.      Participative management and empowerment
Dalam hal menerapkan strategi manajemen partisipatif dan pemberian wewenang ini, ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan perusahaan yaitu sebagai berikut :
1.      Team Management merupakan salah satu bentuk keterlibatan karyawan di mana sebuah kelompok karyawan yang terdiri dari berbagai posisi pekerjaan memiliki tanggung jawab untuk mencapai tujuan khusus.
2.      Pengayaan Pekerjaan (Job Enrichment). Program job enrichment umunya digunakan untuk meningkatkan kepuasan kerja pada pekerjaan yang sangat kekurangan faktor motivasi.


Comments

Popular posts from this blog

Puisi Bahasa Lampung

SISTEM KEPERCAYAAN dan KEDATANGAN DEUTRO DAN PROTO MELAYU KE INDONESIA

makalah PERJALANAN Study Tour